Butuh Edukasi, Gen Z Suka Investasi High Risk dan High Return

marketeers article
Sumber: 123RF

Perkembangan digital memunculkan banyak perubahan pada perilaku masyarakat. Salah satunya investasi. Saat ini, investasi semakin digandrungi oleh masyarakat. Jumlah investornya terus bertambah dari tahun ke tahun, termasuk Milenial dan Gen Z.

Oleh sebab itu, edukasi mengenai investasi juga perlu digencarkan, khususnya untuk Gen Z. Sebab, mereka lebih menyukai investasi yang high risk high return. Menurut mereka, investasi seperti itu membuat mereka mendapatkan uang lebih cepat dan banyak. Padahal, hal tersebut justru bisa memunculkan masalah.

“Gen Z memiliki ketertarikan tinggi pada investasi. Namun, kami melihat mereka memiliki mindset instan. Apalagi, kebanyakan investor kalangan Gen Z ini hanya mempelajari dari media sosial sehingga mereka mendapat informasi sepotong-sepotong. Padahal bila ingin mendapatkan kemerdekaan finansial jangka panjang, ada banyak aspek yang perlu dipelajari,” kata Raymond Chin, CEO & Co-Founder Ternak Uang.

Menurut Raymond, media digital menjadi rujukan utama para investor, termasuk Gen Z. Dengan media sosial yang menjadi rujukan utama mereka, tentunya banyak Gen Z yang berinvestasi melalui aplikasi maupun website. Dengan demikian, tak sedikit pula dari mereka yang berinvestasi di platform ilegal. Menurut pandangan Raymond, berinvestasi di platform ilegal cukup tricky. Sebab, ada dua alasan mengapa platform tersebut belum ataupun tidak legal.

“Kenapa belum legal karena platform tersebut memang platform bodong. Namun, ada pula platform yang memang tidak ada regulasinya di sini. Nah, yang seperti itu harus bisa dibedakan. Kalau platform bodong, biasanya dibuat terlalu mudah dapat keuntungannya. Di sisi lain, platform itu ilegal karena tidak sesuai dengan regulasi negara,” ujar Raymond.

Raymond menambahkan, mereka harus lebih sadar dengan platform legal dan jelas. Oleh sebab itu, edukasi terkait hal tersebut sangat penting. Namun, Raymond menyarankan Gen Z yang baru memulai berinvestasi untuk tidak menggunakan platform ilegal.

“Memang, ada platform ilegal yang sebenarnya bisa menghasilkan return. Namun, kembali lagi, semua tergantung investor, risiko seperti apa yang ingin diambil. Akan tetapi, biasanya platform ilegal adalah untuk alternative investing. Jadi, sangat tidak direkomendasikan untuk pemula. Karena, kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, negara tidak bisa membantu,” tutur Raymond.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related