Buyback Saham, Apa Tujuan dan Manfaatnya?

marketeers article
Ilustrasi buyback saham.(FOTO: 123rf)

Buyback menjadi istilah pasar modal yang sering digunakan dalam sebuah aksi korporasi. Istilah buyback lebih merujuk kepada buyback saham yang mana perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri dari publik.

Kegiatan tersebut cukup sering dilakukan oleh perusahaan besar karena bisa mendapatkan sejumlah keuntungan. Aksi korporasi itu membuat perusahaan memiliki sebagian kepemilikan sahamnya lebih banyak daripada investor lain.

John Fred Weston, Mark Mitchell, John Harold Mulherin, para pakar keuangan mendefinisikan buyback saham sebagai suatu tindakan perusahaan yang membeli sahamnya sendiri, baik melalui proses tender offer, open market atau melakukan negosiasi pembelian kembali dari blockholder.

Tujuan Buyback Saham

Tujuan utama perusahaan melakukan kegiatan ini adalah untuk mengurangi jumlah saham yang tersedia di pasar terbuka. Pemilik saham hendak memiliki kembali kekayaan yang dimiliki sebelumnya.

BACA JUGA: Broom Perkenalkan Layanan Buyback sebagai Solusi Perputaran Stok

Selain itu, faktor profit perusahaan yang naik turun juga menjadi pertimbangan untuk membeli kembali sahamnya. Pasalnya, akan ada banyak keuntungan yang didapat apabila perusahaan melakukan pembelian saham kembali.

Sebagai gambaran, sebuah perusahaan merasa sahamnya undervalued dan melakukan buyback untuk memberikan investor pengembalian atau return. Selanjutnya, karena perusahaan bullish pada operasinya saat ini, pembelian kembali juga meningkatkan proporsi pendapatan yang dialokasikan suatu saham.

Hal tersebut akan menaikkan harga saham jika rasio pendapatan yang sama dipertahankan. Buyback saham mengurangi jumlah saham yang ada sehingga membuat masing-masing saham bernilai persentase yang lebih besar dari perusahaan.

Dengan demikian, yang terjadi setelah perusahaan melakukan pembelian saham kembali adalah laba per saham meningkat, sedangkan rasio harga terhadap earning per share menurun atau harga saham meningkat.

BACA JUGA: Broom Terima Kucuran Fasilitas Kredit Rp 100 M Dari Bank DBS Indonesia

Kesimpulannya, earning per share memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap keputusan buyback saham dari suatu perusahaan. Saat earning per share naik, maka keputusan perusahaan dalam melakukan pembelian saham kembali juga meningkat.

Hal tersebutlah yang mampu membuat dilusi positif bagi para investor karena indikator pemilihan saham dengan EPS yang konsisten naik menandakan perusahaan dapat memberikan kesejahteraan yang baik ke pemegang saham.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related