Campaign Let’s Speak Up, Yupi Perkuat Positioning

marketeers article

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melihat adanya peningkatan kasus bullying di kalangan pelajar. KPAI mencatat pada periode tahun 2011-2016, ada sekitar 253 kasus yang terdiri dari 122 anak menjadi korban dan 131 anak menjadi pelaku. Data ini tak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Kementerian Sosial. Hingga Juni 2017, Kemensos menerima laporan 117 kasus bullying. Melihat kondisi ini, Yupi bergerak dengan kampanye terbarunya, Yupi Let’s Speak Up.

“Dengan kampanye ini, kami mau membuat anak bersikap lebih positif. Yupi mengajak anak muda untuk speak up jika ada hal yg tak menyenangkan. Speak up ini akan membuat jiwa lebih positif, berani sharing dan mengubah dari hal tidak menyenangkan menjadi sebuah prestasi,” jelas Anna Lumintang, Marketing Manager PT Yupi Indo Jelly Gum di FX Sudirman Jakarta, Kamis (2/11/2017)

Anna melanjutkan, kampanye yang akan masuk ke beberapa sekolah ini akan mengedukasi anak-anak dan mengajak mereka ambil bagian untuk sebuah perubahan positif. Di sana, anak-anak akan diedukasi mengenai bagaimana hal-hal yang mereka tidak suka dengan cara yang fun.

Puncaknya, pasa Januari 2018 Yupi juga menggelar Yupi Got Talent agar menjadi wadah bagi anak-anak memyampaikan bakatnya. Untuk mensukseskan kampanye ini, Yupi Speak Up akan melakukan aktivasi di berbagai media. Selain memanfaatkan publikasi media, Yupi Speak Up akan hadir di berbagai media sosial seperti YouTube, juga beriklan di Commuter Line.

Targetnya, Yupi berharap bisa menggelar program sejenis ini secara berkesinambungan. Tidak hanya soal anti-bullying, pesan-pesan positif lainnya pun disuarakan oleh Yupi melalui kampanye Let’s Speak Up ini.

“Untuk brand Yupi, sebagai produsen gummy nomor satu kami ingin permen kami yang kenyal ini terlihat selalu happy. Sesuai dengan tagline kami, Kenyalnya Bikin Hepi,” tutup Anna.

Editor: Sigit Kurniawan

Related