Pertanyaan tentang ekspektasi gaji sering kali muncul pada tahap akhir wawancara kerja. Meskipun terdengar sederhana, menjawab pertanyaan ini membutuhkan strategi yang matang.
Jika salah langkah, Anda bisa kehilangan kesempatan atau menerima tawaran yang jauh di bawah nilai Anda. Agar tetap percaya diri dan mendapatkan hasil terbaik, berikut beberapa strategi dari Forbes yang bisa Anda terapkan untuk menjawab pertanyaan seputar ekspektasi gaji saat wawancara kerja:
BACA JUGA: Efektifkah Job Fair dalam Membantu Mendapatkan Pekerjaan?
Lakukan Riset sebelum Wawancara
Langkah pertama adalah mencari tahu kisaran gaji yang berlaku untuk posisi yang Anda incar. Gunakan sumber terpercaya seperti situs rekrutmen, laporan industri, atau jaringan profesional untuk mengetahui rata-rata gaji berdasarkan posisi, lokasi, dan pengalaman kerja.
Selain itu, kenali nilai tambah yang Anda miliki, seperti sertifikasi khusus, pengalaman unik, atau keterampilan teknis tertentu. Semua itu bisa menjadi faktor yang memperkuat posisi Anda dalam negosiasi.
Hindari Menyebut Angka pada Awal
Salah satu kesalahan umum saat menjawab ekspektasi gaji adalah langsung menyebutkan nominal tertentu. Ini bisa membatasi ruang negosiasi Anda di kemudian hari.
Sebagai alternatif, arahkan pembicaraan pada peran dan tanggung jawab posisi terlebih dahulu. Anda bisa mengatakan, “Saya tertarik untuk lebih dulu memahami peran dan ekspektasi perusahaan terhadap posisi ini, agar saya dapat memberikan kisaran gaji yang realistis dan sepadan.”
Jika Anda tetap diminta untuk menyebutkan angka, berikan kisaran yang realistis berdasarkan riset pasar. Jangan lupa pula untuk selalu mengaitkan dengan pengalaman serta kompetensi yang Anda miliki.
BACA JUGA: Bikin Rekruter Berpaling, Pastikan CV Anda Bebas dari 7 Kesalahan Ini
Ajukan Pertanyaan Balik dengan Strategis
Wawancara bukan hanya proses seleksi, melainkan juga ajang untuk saling menilai kecocokan. Gunakan kesempatan ini untuk bertanya secara sopan seperti, “Berapa kisaran gaji yang sudah ditetapkan untuk posisi ini?”
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu menunjukkan bahwa Anda serius dan berpikir jangka panjang. Sekaligus membantu Anda menilai keseluruhan paket kompensasi, bukan hanya gaji pokok.
Tunjukkan Fleksibilitas Tanpa Kehilangan Arah
Menunjukkan fleksibilitas itu penting, tetapi hindari jawaban seperti “saya ikut saja,” karena bisa membuat Anda tampak tidak punya posisi tawar. Sebaliknya, tunjukkan bahwa Anda terbuka untuk diskusi, tapi tetap memiliki patokan berdasarkan data dan pengalaman.
Contohnya, “Saya terbuka untuk mendiskusikan lebih lanjut, namun berdasarkan riset dan pengalaman saya di bidang ini, kisaran gaji yang sesuai ada di angka X hingga Y.”
Tunggu Momen yang Tepat untuk Menyebut Angka
Waktu terbaik untuk menyebutkan angka adalah setelah perusahaan memberikan penawaran. Atau, ketika Anda sudah mendapat gambaran jelas tentang peran dan tanggung jawab pekerjaan.
Jika tawaran yang diajukan masih di bawah ekspektasi Anda, jangan ragu untuk menyampaikan alasan Anda dengan tenang dan profesional. Jika memang tidak menemukan titik temu, tidak masalah untuk menolak tawaran secara sopan dan melanjutkan pencarian ke tempat lain yang lebih menghargai nilai Anda.
Editor: Ranto Rajagukguk