Cara Cerdas Menjawab Pertanyaan Sensitif saat Kumpul Lebaran

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Lebaran merupakan momen yang tepat untuk menikmati kebersamaan bersama keluarga, tetapi suasana hangat ini bisa terasa kurang nyaman begitu muncul pertanyaan-pertanyaan sensitif dari keluarga atau kerabat.

Pertanyaan seputar status hubungan, pekerjaan, atau rencana masa depan sering kali membuat orang merasa tertekan. Jika Anda berpotensi menghadapi situasi ini, psikolog Iswan Saputro dalam laman KlikDokter merekomendasikan cara cerdas untuk menjawab berbagai pertanyaan sensitif dengan tenang dan elegan, yakni sebagai berikut:

BACA JUGA: 7 Topik Obrolan dengan Teman Lama, Bisa Dicoba saat Bukber!

“Masih sendiri aja?”

Pertanyaan mengenai status lajang sering kali muncul dalam perbincangan keluarga, terutama bagi mereka yang dianggap sudah cukup umur untuk menikah. Jika merasa kurang nyaman, Anda bisa menjawab bahwa kini masih menikmati hidup dan fokus pada hal-hal yang disukai.

Dengan begitu, orang lain akan memahami bahwa Anda sedang memprioritaskan kebahagiaan dan perkembangan diri sendiri. Jika ingin lebih humoris, Anda bisa menjawab dengan candaan seperti, “Jodohnya masih antre, mungkin lagi macet di jalan.”

“Kapan menikah?”

Pertanyaan ini sering kali membuat seseorang merasa tertekan, terutama jika sudah memiliki pasangan tapi belum merencanakan pernikahan. Jawaban terbaik adalah dengan menegaskan bahwa setiap orang memiliki waktunya sendiri, dan pernikahan bukan sesuatu yang harus diburu-buru.

Katakan bahwa Anda ingin memastikan segalanya matang terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan besar. Jika ingin mengalihkan pembicaraan, Anda juga bisa mengubah topik dengan menanyakan sesuatu yang lebih ringan, seperti makanan favorit saat Lebaran.

“Kok tambah gemuk?”

Komentar tentang perubahan fisik, terutama berat badan, sering kali dilontarkan tanpa disadari bisa menyinggung perasaan. Jika mendapat pertanyaan ini, Anda bisa menjawab dengan santai bahwa makanan Lebaran memang enak-enak sehingga sulit untuk menolaknya.

Selain itu, Anda juga bisa menunjukkan rasa percaya diri dengan mengatakan bahwa yang terpenting adalah merasa sehat dan bahagia dengan diri sendiri.

BACA JUGA: Buang 8 Barang Ini Setiap Minggu agar Rumah Tetap Minimalis

“Kapan punya anak?”

Bagi pasangan yang sudah menikah, pertanyaan tentang keturunan bisa terasa sangat sensitif. Terutama, jika mereka sedang dalam proses perencanaan atau menghadapi tantangan tertentu.

Untuk menghindari pembahasan ini, Anda bisa menjawab masih menikmati waktu berdua dan mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang. Jika ingin menghindari topik ini, Anda juga bisa menjawab dengan ringan, seperti “Doakan saja yang terbaik, ya!”

“Kenapa belum naik jabatan?”

Karier sering kali menjadi bahan perbincangan saat berkumpul dengan keluarga. Jika mendapat pertanyaan tentang kenaikan jabatan, Anda bisa menjelaskan masih menikmati pekerjaan saat ini dan terus berusaha untuk berkembang.

Jika merasa tidak ingin membahas hal ini lebih lanjut, Anda dapat mengalihkan pembicaraan dengan menceritakan hal yang lebih menarik, seperti pengalaman kerja yang menyenangkan atau rencana karier yang sedang Anda pertimbangkan.

“Kapan beli rumah sendiri?”

Bagi sebagian orang, membeli rumah dianggap sebagai sebuah pencapaian. Jika mendapat pertanyaan ini, Anda bisa menjelaskan masih mencari pilihan yang tepat, atau bahwa membeli rumah bukanlah prioritas utama saat ini.

Jika ingin menanggapi dengan humor, Anda dapat menjawab bahwa saat ini masih menunggu diskon besar agar bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

“Masih kerja di tempat yang sama?”

Pertanyaan ini bisa terasa kurang menyenangkan, terlebih jika diiringi dengan nada meremehkan. Untuk menjawabnya dengan elegan, Anda bisa mengatakan bahwa kamu masih menikmati pekerjaan tersebut karena banyak tantangan dan peluang yang menarik.

Jika ingin menghindari pembahasan lebih lanjut, Anda bisa mengalihkan topik dengan menanyakan kabar pekerjaan mereka atau tren terbaru di dunia kerja yang sedang menarik perhatianmu.

Saat menghadapi pertanyaan-pertanyaan sensitif, penting untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Menjawab dengan humor bisa menjadi cara efektif untuk mencairkan suasana dan menghindari pembicaraan yang terlalu serius.

Selain itu, ingatlah bahwa menjaga privasi adalah hak setiap orang. Jadi, jika ada pertanyaan yang terlalu pribadi, Anda bisa menolak menjawab dengan sopan atau mengalihkan topik ke sesuatu yang lebih ringan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS