Cara Mayora Bikin Konsumen Jatuh Cinta

marketeers article
Customer Engagement Concept, Good Relationship between Client and Brand present by Woman giving Heart into a Hand of Businessman

Banyak cara dilakukan merek untuk mendapatkan perhatian konsumen. Tidak sedikit dari mereka menggelontorkan dana besar demi mendapatkan engagement. Sayangnya, seringkali konsumen hanya bertahan sesaat atau tidak loyal. Global Marketing Director Mayora Group Ricky Afrianto mengatakan daripada spreading brand with love, lebih efektif jika spreading love with brand.

“Anda mungkin mengenal drama Korea yang pernah viral, Start-Up. Drama ini terkenal dengan Team Dosan dan Team Jipyeong. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari drama ini. Salah satunya, meskipun merek memberikan cintanya, mereka belum tentu bisa memuaskan semua orang,” tutur Ricky dalam sesi Spreading Brand with Love di WOW Brand Festive Day 2021.

Ia menyimpulkan, menjadi seorang pemasar tidak akan bisa memuaskan semua konsumen. Karena itu, kejelian melihat segmen yang ingin disasar sangatlah penting. Melihat kondisi pasar Indonesia saat ini yang didominasi generasi milenial dan Gen Z, berbagai hal yang berbau internet atau digital menjadi kian penting.

Di era sekarang, banyak konsumen mengakses e-commerce. Mereka tertarik berbelanja di sana karena beberapa faktor, seperti promo, diskon, dan free delivery. Ketiganya menjadi tantangan bagi merek, khususnya di sektor fast moving consumer goods (FMCG).  “Kami di Mayora tidak hanya ingin menghasilkan produk tapi kami ingin memiliki point of different,” ujar Ricky.

Untuk salah satu produknya, Bengbeng Share It, Mayora menarik perhatian konsumen dengan berbagi cinta lewat five love laguanges of marketing. Untuk membangun engagement, sambung Ricky, mereka tidak hanya membangun satu kampanye saja tetapi punya rencana hingga satu sampai dua tahun ke depan.

Kampanye yang dibangun dengan Bengbeng Share It ini mengandung lima love language of marketing tadi. Pertama, yaitu word of affirmation yang menyorot konten dengan menyesuaikan konsumen. Misalnya, di sini Bengbeng Share It merupakan upaya Mayora untuk memahami kecenderungan berbagi dari konsumen.

Kedua, acts of service, membantu komunitas untuk meningkatkan reputasi merek Pada Bengbeng Share It, Mayora melakukannya dengan menyiapkan edisi spesial. Salah satunya edisi Valentine dengan menggandeng LINE.

Ketiga, receiving gifts, yaitu menawarkan program berhadiah, diskon, maupun kupon. Di sini, Mayora lebih berorientasi pada sudut pandang konsumen yang bisa menggunakan Bengbeng Share It ini sebagai hadiah. Karena, tersedia dengan berbagai ukuran paket yang bisa menjadi pilihan.

Keempat, quality time yang bisa diwujudkan dengan penawaran layanan prima dari customer service. Untuk hal ini, di masa yang serba digital, Mayora mendapat dukungan dari e-commerce ketika konsumen melakukan pembelian lewat platform online tersebut. “E-commerce bisa menjadi kanal penyebar cinta. Tentunya, dengan cara kreatif,” tutur Ricky.

Kelima, physical touch, yaitu menciptakan pengalaman physical untuk konsumen dalam keseharian mereka. Dengan pendekatan yang unik, Bengbeng Share It menawarkan potongan kecil jika dibandingkan dengan Bengbeng biasa.

Bagi Ricky, merek tidak hanya menyampaikan pesan untuk konsumennya. Tetapi, juga memberikan alasan mengapa konsumen harus jatuh cinta lagi dan lagi. Caranya, dengan menghadirkan inovasi yang penuh makna lewat lima love languages of marketing tadi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related