Cara Starbucks Meningkatkan Nilai Brand dengan Menciptakan Dampak Sosial

marketeers article
BANGKOK, THAILAND June 29, 2018: Starbucks hot beverage coffee with holder on the table in Starbuck coffee shop.

Starbucks bukanlah merek yang asing bagi penikmat kopi. Namun, Starbucks tidak hanya fokus mengembangkan bisnis saja. Perusahaan menyadari adanya power yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan dampak sosial bagi lingkungan sekitar, khususnya di tempat mereka berada.

Sejak hadir di Indonesia 18 tahun silam, Starbucks telah berkembang menjadi salah satu merek yang ikut mendukung pemerintah dalam berbagai kegiatan sosial. Hal tersebut juga menunjukkan komitmen dari Starbucks Global untuk melakukan kebaikan.

Setiap tahunnya, Starbucks mengajak karyawan, konsumen, dan organisasi non-profit ikut terlibat dalam program sosial yang mereka lakukan untuk memperkuat komunitas.

Salah satunya adalah pembangunan 12 penampungan air di berbagai wilayah yang kekurangan pasokan air bersih. Sejak tahun 2011, Starbucks telah membantu lebih dari 11 ribu orang yang tersebar di Tangerang, Bekasi, Medan, Bali, Lombok, dan Surabaya.

“Sekecil apapun hal yang kami lakukan, kami yakin akan bermakna jika bisa membuat orang lain tersenyum. Bukan hanya kami di Starbucks, tetapi kami juga berharap banyak orang bisa ikut terlibat dalam melakukan hal baik,” ujar Senior General Manager Corporate PR and Communications PT Sari Coffeee Indonesia (Starbucks) Andre Siahaan pada acara Marketeers iClub: How ‘Human’ is Your Brand?.

Tidak hanya melakukan kegiatan yang berdampak sosial, tetapi juga berdampak baik terhadap lingkungan. Starbucks memperkenalkan kampanye Greener Nusantara. Lewat kampanye ini, Starbucks mengajak konsumen untuk ikut meminimalisir penggunaan plastik dan menggantinya dengan material yang lebih ramah lingkungan.

Melanjutkan kampanye yang diinisasi pada tahun 2018 tersebut, di tahun ini Starbucks mengganti seluruh sedotan plastik di semua gerai dengan sedotan kertas. Dan beberapa waktu terakhir, Starbucks juga memperkenalkan cassava bag sebagai pengganti kantong plastik.

“Untuk melakukan perubahan tersebut, ada banyak proses yang harus dilewati. Contohnya adalah sertifikasi dan standar-standar yang harus dipenuhi. Tidak mudah mengganti sedotan plastik ke kertas. Namun, kami tetap melakukannya karena ini bukanlah gaya hidup tetapi sebuah tanggungjawab,” pungkas Andrea.

Dalam mengembangkan usaha, menjaga loyalitas konsumen memang penting. Melakukan inovasi pada produk dan layanan menjadi salah satu caranya. Namun, tidak bisa dipungkiri memberikan nilai tambah pada brand dengan menyentuh sisi humanity juga penting. Jadi, tidak hanya mendapatkan keuntungan lewat loyalitas konsumen, merek juga bisa memberi dampak pada masyarakat luas.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related