Cara Sukses Sasa Gaet Pasar Gen Z Bersama Choi Siwon Super Junior

marketeers article
Kolaborasi Sasa dan Choi Siwon (Sumber: PT Sasa Inti)

Hallyu Wave atau persebaran kultur Korean Pop telah mengambil alih dunia sejak tahun 1992. Melihat perjalanannya, K-Pop sudah mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 2000-an dengan drama-drama menariknya yang tayang di TV, lalu musiknya mulai tersebar pada tahun 2011 telah berhasil meruntuhkan language barrier dan menarik perhatian para penggemar di berbagai wilayah.

Dengan adanya persebaran ini, kini banyak perusahaan banyak berlomba-lomba untuk memanfaatkan momentum tersebarnya K-Pop di Indonesia dengan menggaet sederet selebritis ternama asal Korea Selatan untuk menjadikannya wajah brand tertentu. Seperti yang Sasa lakukan dengan menggandeng Choi Siwon sebagai brand ambassador.

Hal ini dibahas lebih lanjut oleh Adlin Noor Syarif selaku Senior Digital Strategist Partner Sasa Inti, yang telah menggandeng Choi Siwon Super Junior sebagai wajah Sasa, di acara Marketeers iClub beberapa waktu lalu. Adlin menyatakan, Sasa telah melakukan penelitian selama tiga tahun terakhir mengenai ketertarikan Gen Z dan milenial terhadap persebaran Korean wave.  Maka dari itu, Sasa yang awalnya memiliki loyal customer di usia 40 tahun ke atas pun memberanikan diri untuk ikut terjun dan menggunakan K-Pop marketing demi memperluas segmentasi pasarnya ke ranah Gen Z dan milenial.

Alasan terpilihnya K-Pop sebagai saluran marketing Sasa adalah karena Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar dari tersebarnya budaya Korea ini.  Sebagai contoh, pengikut akun resmi Twitter Super Junior didominasi oleh orang Indonesia dengan persentase sebesar 27% dengan rata-rata umur 18-24 tahun. Juga, menurut pencarian keywords “Choi Siwon” yang merupakan anggota Super Junior dan telah menjadi wajah Sasa, terdapat 13.660 kata kunci yang telah dicari selama satu tahun terakhir.

Di sisi lain, K-Pop memiliki basis fandom atau fans militan yang besar dan sangat kuat. “Mereka sangat luar biasa militan, sehingga tanpa harus brand approach. Ketika merek tertentu menggunakan artis asal Korea Selatan sebagai brand ambassador, maka penggemar-penggemar tersebut akan datang menyerbu dengan sendirinya,” jelas Adlin. 

Dengan tingginya antusias K-Pop di Indonesia, Adlin mengungkapkan bahwa K-Pop sendiri sudah memiliki pengaruh yang kuat sehingga bisa membangun basis fans yang loyal dan militan.

Sasa yang memiliki formula Unique, Authentic, Talkable (UAT) sebagai standar kreatifnya pun percaya bahwa aktor dan anggota boy band Super Junior Choi Siwon memiliki persona yang cocok dengan brand personality Sasa.

“Sosok Choi Siwon yang juga merupakan Duta UNICEF Asia Pasifik dan telah melakukan banyak kegiatan kemanusiaan, juga sejalan dengan misi Sasa sebagai perusahaan makanan yang membawa kebahagiaan kepada semua orang secara sehat dan lezat,” jelas Adlin. 

Choi Siwon yang sudah berkarier selama 15 tahun di industri K-Pop ini, telah memiliki 7 juta pengikut di akun Twitter, dengan 3.6 juta orang Indonesia yang tergabung di dalamnya.  Merilis kampanye “Untuk Hidup Penuh Keajaiban” bersama Choi Siwon pada 24 Februari lalu, Sasa berhasil meraih 12,867 juta reach di bulan yang sama dengan dominasi umur 18-24 tahun ketika kampanye tersebut dirilis. 

“Bisa disimpulkan, berkolaborasi dengan Choi Siwon bisa membantu untuk mencapai target yang Sasa inginkan untuk menembus pasar yang lebih muda.  Sebab, fandom yang mengidolakan Choi Siwon berbondong-bondong memberikan respons positif  kepada Sasa yang telah bekerja sama dengan idolanya,” tutup Adlin.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related