Cash Flow Jadi Kunci Pelaku Bisnis Bertahan di era Krisis

marketeers article

Riset dari Moka menunjukan bahwa selama pandemi COVID-19, industri Food and Beverages (F&B) dan ritel, mengalami penurunan pendapatan harian yang signifikan.

Industri F&B merupakan industri yang paling terdampak akibat dari penyebaran COVID-19. Bali dan Surabaya merupakan dua kota yang mengalami penurunan pendapatan harian yang paling signifikan dibandingkan dengan kota lain dengan masing-masing mengalami penurunan sebesar 18% untuk Bali dan 26% untuk Surabaya.

Daerah Jabodetabek juga mengalami penurunan pendapatan harian yang cukup signifikan, namun tidak setajam Bali dan Surabaya. Wilayah yang terkena dampak di daerah Jabodetabek yang paling signifikan terjadi di Depok, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

Menurut Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, di saat seperti ini para pelaku UKM harus bisa bertahan.

Satu hal yang menjadi pesan utama adalah dalam survival mode ini adalah untuk memprioritaskan berjalannya cash flow bisnis dengan baik, dibandingkan dengan memikirkan profit.

“Pelaku usaha harus dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan kedepan. Perlu adanya perubahan proses bisnis sementara agar cash flow bisnis tetap positif,” jelas Leonard.

Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas kembali bisnis, kenali customer base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual, digitalisasi produk usaha ke dalam katalog yang mudah dibagikan, perdalam stok barang, dan beri insentif kepada karyawan yang mampu memberikan performa baik dalam keadaan sulit seperti saat ini.

Bagi para pemilik bisnis, ada beberapa langkah praktikal untuk menjaga cash flow bisnis tetap positif, yakni yang pertama, berfokus pada promosi untuk take-away delivery, karena permintaannya yang meningkat. Gunakan database pelanggan untuk selalu mengkomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp.

Untuk kunjungan fisik, budayakan melakukan transaksi non-tunai dengan menggunakan debit atau digital payment. Di tengah keadaan seperti ini, penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dengan memposisikan diri sebagai bisnis yang memperhatikan konsumen dan seluruh stakeholder bisnis terkait higienitas. Lindungi para karyawan dan konsumen dengan penggunaan masker, hand sanitizer, dan pentingnya untuk terus mengkomunikasikan kebersihan di lingkungan sekitar.

Related