PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan laba sebesar Rp 159,94 miliar pada kuartal I tahun 2025. Capaian ini menjadi yang tertinggi sejak bank ini bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital.
Dari pencapaian ini, perusahaan pun membeberkan lima fokus strateginya dalam menyelesaikan tahun 2025. Lima fokus tersebut meliputi:
Pertama, menjaga pertumbuhan aset melalui kolaborasi dengan mitra baru dan peluncuran produk-produk inovatif. Kedua, menggunakan pendekatan yang lebih terarah ke segmen nasabah affluent, dengan proposisi nilai yang kuat dan personalisasi layanan sehingga BNC dapat menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Ketiga, ekspansi di segmen komersial untuk mendorong diversifikasi portfolio dan pendapatan tambahan dari segmen bisnis lain yang sudah berjalan.
Keempat, monitoring kualitas aset secara ketat dan berkelanjutan, guna menjaga kesehatan portofolio Bank. BNC menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 12% hingga 15%, dengan fokus pada kredit yang sehat dan terukur untuk menjaga rasio NPL tetap terkendali.
Kelima, manajemen biaya yang disiplin, untuk menjaga efisiensi operasional dan memperkuat profitabilitas. Memasuki sisa tahun 2025, BNC berupaya untuk lebih berhati-hati dalam menjaga pertumbuhan aset untuk menghadapi tantangan kondisi ekonomi yang dinilai masih belum stabil.
BACA JUGA: Bangun Content Marketing, BNC Bagikan Tips Memilih Pinjol
Inovasi berkelanjutan, peningkatan fitur digital, penguatan jaringan layanan, pemerataan inklusi keuangan, serta kolaborasi strategis dengan berbagai mitra akan menjadi pendorong utama dalam memperluas basis pengguna aktif dan ekspansi kredit yang berkualitas.
Kinerja Bank Neo Commerce
Lima strategi ini akan menjadi fokus guna menjaga performa positif perusahaan. Perusahaan pun melaporkan telah berhasil melakukan penguatan manajemen risiko kredit yang lebih terukur dan strategi efisiensi operasional yang konsisten.
Dari sisi kualitas kredit, BNC berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) menjadi 3,18% di akhir kuartal I 2025, turun 0,76% dari 3,94% pada periode yang sama tahun sebelumnya. BNC juga menjaga NPL Net di level yang cukup rendah, yakni 0,36%.
Rasio kecukupan modal (CAR) juga meningkat ke 35,81%, dari 31,95% di periode yang sama tahun sebelumnya, yang menandakan tingkat ketahanan struktur permodalan yang lebih baik. Hasilnya, rasio efisiensi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) turun signifikan menjadi 82,56% pada akhir kuartal I 2025, turun 16,27% dibandingkan 98,83% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, rasio Cost to Income Ratio (CIR) juga membaik menjadi 29,10%, dari 31,82% dari periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan pengelolaan biaya yang semakin efektif.
“Kami percaya bahwa Bank Neo Commerce berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik. Capaian ini merupakan hasil dari komitmen kami untuk terus berinovasi, menjaga kualitas aset secara berkelanjutan, serta meningkatkan efisiensi secara terukur,” papar Eri Budiono, Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk dalam laporan perusahaan yang dikutip para Kamis (1/5/2025).
Tercatat, perusahaan berhasil menjaga pertumbuhan Return on Equity (ROE) ke angka 18,51% dan Return on Assets (ROA ) sebesar 3,61% pada akhir kuartal I 2025. Dua elemen ini memperkuat posisi BNC sebagai bank dengan layanan digital dengan profitabilitas yang tinggi dengan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Eri menegaskan bahwa pencapaian ini tak lepas dari fokus BNC dalam memperkuat fondasi Bank melalui penguatan tata kelola, kepatuhan terhadap regulasi, dan penyaluran kredit yang berkualitas.
“Kami memahami bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada ekspansi bisnis, tetapi juga pada kekuatan fundamental yang kokoh. Dengan pendekatan ini, kami ingin membangun fondasi yang kuat bagi keberlanjutan bisnis di masa depan” papar Eri.
BACA JUGA: BNC Dorong Laba Q3/2024 Lewat Efisiensi Terukur dan Penyaluran Kredit
Eri percaya, dengan operasional yang sehat dan efisien, pihaknya optimistis dapat meraih profitabilitas dan terus memberikan nilai tambah bagi nasabah. “Sekaligus, memperkuat posisi BNC sebagai bank dengan layanan digital tepercaya di Indonesia,” imbuhnya.
Ia juga percaya bahwa perbaikan kinerja yang sangat baik ini tidak hanya menjadi cerminan kekuatan strategi bisnis yang Bank jalankan, tetapi juga menjadi hasil kerja cerdas seluruh karyawan BNC yang selalu inovatif untuk terus bergerak maju. Termasuk, kemauan untuk mendengarkan kebutuhan nasabah, dan menjawabnya dengan solusi yang relevan serta bernilai.
“Dengan semangat untuk selalu ‘neo’—baru, segar, dan adaptif, kami berkomitmen menjadikan BNC sebagai bank berbasis digital yang menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Eri.