CATL Kembangkan Baterai EV dengan Daya Jelajah 1.000 Kilometer

marketeers article
Ilustrasi kantor CATL. (FOTO: CATL)

Range anxiety atau kecemasan soal kemampuan daya jelajah merupakan salah satu hambatan dalam penerapan electric vehicle (EV). Karenanya, pabrikan kendaraan dan pabrikan baterai terus ditantang untuk menjawab persoalan tersebut.

Dikutip dari Carscoops pada Senin (4/12/2023), saat ini Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL telah melakukan pengembangan untuk bisa menjawab range anxiety. Lewat pengembangan yang dilakukan, perusahaan Cina itu menghadirkan baterai yang menyajikan daya jelajah hingga 1.000 kilometer.

Baterai ini sendiri dikemas dalam skateboard platform yang disebut dengan CATL Integrated Intelligent Chassis atau CIIC. Teknologi utama yang diterapkan dalam baterai ini adalah Cell to Chassis atau CTC.

BACA JUGA:  SBI Rambah Potensi Bisnis Baterai Kendaraan Listrik

Lewat teknologi itu, platform tersebut bisa hadir sebagai platform yang mengintegrasikan motor listrik, baterai, high-and low-voltage systems, sistem kemudi dan sistem pengereman. Dengan platform itu, maka diharapkan CIIC ini bisa memudahkan desainer dalam menerapkan platform ini dalam berbagai bodystyles yang diperlukan.

Tak hanya itu, CIIC juga hadir sebagai platform yang menunjang efisiensi dari segi pengembangan produk dan dari segi proses produksi. Artinya, CIIC juga bisa berperan dalam menghadirkan mobil listrik dengan daya jelajah yang lebih jauh tapi tetap dalam harga yang kompetitif.

Selain dikemas untuk menjawab persoalan range anxiety, platform ini juga dikemas untuk menyajikan kepraktisan. Pasalnya, dengan penerapan fitur fast charging, CIIC ini bisa menempuh jarak 300 kilometer lewat proses isi ulang hanya dalam durasi 5 menit saja.

BACA JUGA: Bersiap Rakit EV di Indonesia, NETA dan HIM Resmi Jalin Kerja Sama

Saat ini, platform CIIC tersebut tengah menjalani tahap real-world testing di China. Dalam pengujian itu, kinerja CIIC akan diuji baik dalam musim panas maupun musim dingin. 

Hal ini menjadi hal krusial mengingat kinerja baterai juga sangat dipengaruhi oleh temperatur. Rencananya, pabrikan pertama yang akan menggunakan platform itu adalah Hozon Auto lewat merek NETA. 

Kedua perusahaan itu sendiri telah menyepakati perjanjian kerja sama pada Januari 2023. Setelah CIIC ini dianggap lolos tahap uji coba, maka CIIC ini siap untuk diproduksi secara massal. 

Ditargetkan, Hozon Auto akan mulai melakukan produksi mobil dengan CIIC ini pada kuartal tiga tahun 2024.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related