CI-EL: Kapabilitas Setelah COVID-19

marketeers article

MarkPlus, Inc., secara resmi meluncurkan strategic framework terbaru, CI-EL. Terdiri dari konsep Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership, model ini diyakini menjadi kapabilitas baru yang diperlukan oleh perusahaan setelah COVID-19.

Model CI-EL mencoba mengawinkan antara pemasaran, keuangan, dan organisasi. Model ini merupakan pegangan bagi para pebisnis dalam menghadapi era VUCA (Volatility, Unvertainty, Complexity, dan Ambiguity).

CI-EL ini juga dipasangkan dengan empat elemen lain, yakni PI-PM (Productivity, Improvement, Professionalism, Management).

“CI-EL dan PI-PM ini semacam dikotomi, tetapi kami konvergensikan. Creativity dikaitkan dengan productivity, kemudian innovation dengan improvement, entrepreneurship dengan professionalism, dan leadership dengan management,” ujar Jacky Mussry, Deputy Chairman MarkPlus, Inc. dalam peluncuran buku CI-EL: Kapabilitas Setelah COVID-19 di gelaran virtual MarkPlus Conference 2021 di Jakarta, Rabu (09/12/2020).

Lebih jauh Jacky menjelaskan, kreativitas berkaitan erat dengan human capital di dalam perusahaan. Kreativitas para talenta di dalam perusahaan harus dapat berujung pada produktivitas perusahaan tersebut. Produktivitas ini berkaitan dengan seluruh modal atau aset yang dimiliki perusahaan.

Cara termudah untuk mengetahui tingkat kreativitas dan produktivitas dapat dianalisis dari balance sheet perusahaan, apakah aset perusahaan optimal dibandingkan sebelumnya atau tidak.

Sementara, inovasi yang dilakukan perusahaan harus membawa dampak ekonomis bagi perusahaan (improvement). Untuk mengukur tingkat inovasi, perusahaan dapat melihat income statement mereka guna mengetahui apakah solusi dari inovasi yang dijalankan dapat meng-improve margin.

Belum berhenti sampai di situ, perusahaan juga harus memiliki kapabilitas di bidang entrepreneurship yang berkaitan dengan professionalism.

Entrepreneurship merujuk pada orang yang dapat melihat sesuatu untuk dikembangkan menjadi inovasi agar dapat diterima di segmen pasar tertentu. Namun, orang yang memiliki jiwa entrepreneurship tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya jiwa professionalism,” ujar Jacky.

Seorang entrepreneur harus bisa menghasilkan values melalui profesionalisme mereka. Hal ini akan tercermin pada cash flow perusahaan.

Terakhir, leadership harus berjalan beriringan dengan management. Jika entrepreneurship bicara mengenai value creation, maka leadership bicara soal komponen values. Ke depan, para pebisnis harus mampu menciptakan nilai (value atau profit) berdasarkan nilai-nilai kebaikan (values).

Leadership yang berjalan beriringan dengan kemampuan management yang baik akan berdampak pada market value yang positif bagi perusahaan tersebut.

Contoh nyata terlihat dari para pemain startup yang mungkin belum memiliki performa besar dari aspek profitabilitas, namun memiliki market value yang baik. Hal ini lantaran mayoritas startup tersebut menanamkan values (nilai-nilai sosial) ke dalam proses atau model bisnis mereka.

CI-EL dan PI-PM menunjukkan, jika marketing dan finance sepatutnya tidak dipisahkan. Selama ini, banyak perusahaan yang memberi tembok antara marketing dengan finance.

Marketing kebanyakan menggunakan matriks yang bersifat non-fiannsial, seperti market share, brand awareness, brand equity, dan lain-lain. Sedangkan tim finance menggunakan Key Performance Indicator (KPI) yang mengacu pada konsep return. Padahal, keduanya diyakini Jacky harus terintegrasi.

“Jadi, marketing saat ini harus merujuk pada dampak finansial. Dalam marketing audit misalnya, kita tidak bisa sekadar mengaudit hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran saja (brand awareness, brand equity, market value, dan lain-lain), melainkan juga harus melihat dampak finansial di dalamnya,” tuutp Jacky.

Tak ketinggalan, semua itu harus ditunjang dengan pemanfaatan teknologi. Namun, pemanfaatan teknologi tersebut harus diarahkan untuk kebaikan (technology for humanity). Pasalnya, sustainabilitas bisnis perusahaan hanya akan bertahan ketika dilandaskan dengan nilai-nilai kemanusiaan,

Related