Citibank dan Prestasi Junior Indonesia Giatkan Kewirausahaan Sosial di Kalangan Muda

marketeers article

Kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) dianggap mampu menjadi satu langkah mencapai kesuksesan dengan menghadirkan solusi untuk permasalahan sosial. Dampaknya juga positif bagi masyarakat sekitar. Hal ini seakan selaras dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Menguatkan program pemberdayaan sociopreneurship pada kalangan muda, Citi Indonesia (Citibank) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) kembali menggelar diskusi berkala Sociopreneur Talks yang bertajuk, Be A Changemaker with Social Enterprise. Acara ini melibatkan ratusan pelajar SMA/SMK di Jakarta dan figur sociopreneur muda sebagai narasumber. PJI sendiri merupakan anggota organisasi non-profit JA Worldwide yang membekali generasi muda mengenai pekerjaan dan kewirausahaan.

“Kami berupaya menanamkan gagasan kewirausahaan segar. Contohnya dengan social entrepreneurship yang membawa manfaat berkelanjutan. Diharapkan para pelajar dapat memahami bahwa bisnis yang dapat mereka bangun, tidak hanya untuk diri mereka sendiri. Namun, juga bagaimana sebuah bisnis dapat memberi dampak positif bagi masyarakat luas,” ujar CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam rilisnya.

Indonesia dianggap kondusif dalam membangun antusiasme berwirausaha. Global Entrepreneurship Index (GEI) 2018 memperlihatkan skor salah satu indikator kewirausahaan, yaitu Product Innovation. Untuk indikator ini, Indonesia mengantongi angka mencapai 58%. Artinya, masyarakat Indonesia tergolong cukup berkemampuan dalam mengembangkan produk baru.

Namun, temuan yang sama juga mendapati skor Startup Skills baru mencapai 29%. Sedangkan Human Capital hanya sebesar 16%. Hal ini mengindikasikan masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia Indonesia dalam memulai bisnis. Karena itu, potensi kewirausahaan sosial dianggap perlu diperkenalkan sejak remaja.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related