Di tengah persaingan bisnis transportasi pesawat terbang yang ketat, Citilink Indonesia berhasil mencetak kinerja positif sepanjang tahun 2019. Net profit margin maskapai ini mencapai 5% dibandingkan dengan tahun 2018. Angka ini menjadi net profit tertinggi sepanjang sejarah Citilink.
Menurut Juliandra, Direktur Utama Citilink Indonesia, catatan positif ini diraih atas kontribusi pada pendapatan dari penumpang, pendapatan kargo, dan pendapatan layanan tambahan lainnya.
Pada tahun 2019, Citilink Indonesia juga berhasil meraih tingkat ketepatan waktu penerbangan sebesar 92,5%. Nilai ini meningkat 9,8% dari tahun 2018.
Tidak hanya itu, Citilink juga telah menerbangkan 12,2 juta penumpang, membuka 21 rute penerbangan domestik baru, dan enam rute internasional baru sepanjang tahun 2019. Rute internasional tersebut meliputi Malaysia, Tiongkok, Kamboja, dan Australia.
“Kami juga berhasil menambah pesawat baru dan melakukan pengembangan SDM dan inovasi baru untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Misalnya, new boarding pass dan dining experience,” lanjut Juliandra.
Kini, Citilink Indonesia memiliki 60 armada. Di antaranya, 51 unit Airbus A320, 7 unit ATR 72-699, dan 2 unit Airbus A330-900 NEO.
Rencananya, maskapai ini akan mendatangkan lima unit ATR 72-600 pada 2020. Tahun ini, Citilink juga akan melakukan ekspansi di rute domestik dan internasional. Termasuk tambahan rute ke Australia, Timur Tengah, dan negara-negara Asia-Pasifik.
“Kami juga akan memperkuat posisi sebagai innovative modern airline. Salah satunya dengan inovasi digital, seperti In Flight Entertainment (IFE) dan Citilink Superapps. Hal ini tentu sejalan dengan tren digitalisasi yang terjadi di setiap lini dari berbagai industri di dunia saat ini,” tutup Juliandra.
Editor: Sigit Kurniawan