Creative Business Incubator Pacu Pelaku Industri Kriya dan Fesyen Naik Kelas

marketeers article
Creative fashion designer desk or workplace with sewing equipment, fabrics, templates, modern stylist inspirational office, dressmaker atelier with mannequin and clothes on hangers, couturier showroom

Bali Creative Industry Center (BCIC) bekerja sama dengan Business Venturing and Development Institute (BVDI) Prasetya Mulya bersama Kementerian Perindustrian menggelar program Creative Business Incubator. Program ini bertujuan untuk memacu pelaku industri kriya dan fesyen naik kelas.

Program Creative Business Incubator akan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku industri kriya dan fesyen untuk mengembangkan bisnis. Kegiatan tersebut berupa program kelas pada tahun pertama dan pendampingan di tahun kedua.

“Sebagian besar generasi muda sedang menghadapi tantangan seiring perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, kami menggelar program Creative Business Incubator untuk menghasilkan pelaku industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi masa depan,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (30/07/2020).

Sektor ekonomi kreatif diproyeksi telah memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga Rp 1.200 triliun sepanjang 2019 atau naik 9,6% dibandingkan 2018.

Adapun tiga subsektor yang menjadi penyumbang terbesar pada kinerja ekonomi kreatif, meliputi industri kuliner, fesyen, dan kriya.

“Industri kreatif merupakan sektor yang dinamis sehingga kami menyasar generasi muda. Apalagi, Indonesia sedang mengalami bonus demografi,” ujar Gati.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Indonesia pada 2019 mencapai 268 juta jiwa, dan 137 juta jiwa merupakan penduduk usia produktif.

Jumlah tersebut menandakan jika Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) produktif berusia muda yang cukup besar. Ini merupakan modal bagi Indonesia untuk mendorong wirausaha baru dalam bidang ekonomi kreatif.

BCIC berdiri sejak 2015 dan berfungsi sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usaha dalam konsep meet-share-collaborate. “Jadi, para pelaku bisa bertemu serta berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga pada akhirnya berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama,” imbuh Gati.

Pada 2019, progam CBI-BCIC memberikan hasil yang cukup baik. Melalui program pendampingan, 20 tenant inkubator BCIC berhasil menghasilkan empat tenant yang naik kelas dari skala kecil ke skala menengah, dan lima tenant dari skala mikro naik menjadi skala kecil, serta lebih dari 50% tenant dapat menambah karyawan dalam rangka memperbesar kapasitas usaha mereka.  

“Tahun ini, kami akan memberikan pendampingan kepada 29 tenant inkubator sebagai lanjutan program camp Inkubator pada 2019 agar mereka dapat naik kelas dan dapat menjadi wirausaha muda yang unggul,” tegas Gati.

Related