Creator Economy dan Masa Depan Industri Media

marketeers article
Set Of Different People On Internet Videos. Beauty Blogger. Gamers. Yoga Blogger. Cooking Blog. Music Covers. Travel Vlog. Science Nerdy Vlog. Artist Tutorials Vlog. Vector Illustration.

Oleh Zefanya Deby, Head of Communications IDN Media

Tak sama dengan kepercayaan populer, transformasi digital bukan semata-mata tentang teknologi. Munculnya “creator economy” sebagai salah satu tren ekonomi digital memungkinkan siapa saja untuk menjadi seorang kreator konten. Sebagai salah satu negara dengan angka pengguna aktif internet tertinggi, tren ini tentu berpotensi untuk terus berkembang di Indonesia, serta membawa kesempatan baru yang berkelanjutan bagi siapa saja yang dapat mengelola, meningkatkan, serta mempertahankan konsistensi mereka dalam menciptakan konten.

Creator economy” tidak hadir untuk menggantikan peran media mainstream. Alih-alih, keduanya diharapkan dapat menjadi elemen vital yang saling melengkapi. Untuk itu, mengenal industri media secara lebih dekat dan mengetahui arah perubahannya adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengerti masa depan industri media dan kaitannya dengan “creator economy”.

  1. Hakikat media yang dinamis dan berdampak

Banyaknya berita dan informasi yang terus bergulir menjadikan industri media sebagai salah satu industri yang sangat dinamis dan selalu adaptif. Didukung dengan kemajuan teknologi, tak sedikit industri media dan komunikasi yang telah mulai membuka ruang yang lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi.

IDN Media, misalnya, sebagai media platform untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia, sudah mulai memberdayakan masyarakat, dari Aceh hingga Papua, dengan menciptakan IDN Times Community. Wadah bagi mereka yang ingin terlibat langsung dalam dunia citizen journalism di IDN Times ini menjadi bukti bahwa Internet dan media kini sudah berintegrasi, bertransformasi menjadi sebuah infrastruktur penting. Sejauh ini, paling tidak ada dua kunci penting untuk menjaga eksistensi bisnis di industri media: pertama, adaptif dan kedua, impactful.

Sama halnya dengan para kreator di era “creator economy” ini. Tak hanya memproduksi konten, mereka juga diharapkan dapat memperhatikan literasi kritis dan etika produksi. Dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut, seorang kreator konten juga dapat menunjukkan empatinya lewat karyanya. Kemudian, agar lebih adaptif dan berdampak, sudah seharusnya kreator konten juga merenungkan hal berikut sebelum melakukan produksi: “Siapa saja yang akan terdampak dari produksi ini?” atau “Dampak positif apa yang saya perjuangkan melalui produksi ini?”

  1. Creator economy” sebagai salah satu tren ekonomi digital

Beberapa tahun yang lalu, kita melihat bahwa para selebritas, seperti aktor dan aktris, penyanyi, dan yang lain, hanya eksis di layar kaca. Namun, seiring dengan revolusi teknologi komunikasi, mereka mulai memproduksi konten mereka sendiri di berbagai platform, seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Program mereka tak jarang trending. Bahkan, mereka memiliki beberapa program terjadwal dan audiens yang selalu setia menyaksikan konten reguler mereka.

Kini, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan eksistensi mereka di bidang konten, media, dan komunikasi. Yang penting, pembuat konten harus bisa menyalurkan kreativitas, mengikuti tren, serta menggunakan teknologi secara bijak. Dampak positif yang diberikan oleh “creator economy” ini pun mendorong IDN Media, untuk turut mendukung keberlanjutan dari “creator economy” dengan mengoptimalkan platform yang dimiliki.

  1. Menjadi hyperrelevant dan hasilkan loyalitas yang kuat dan terarah

Perkembangan teknologi dan internet telah mengakibatkan gelombang informasi yang overflowing. Apalagi, semua orang kini bisa membuat konten, bukan hanya perusahaan media saja. Oleh karenanya, sesuatu yang terlalu mainstream sudah tidak relevan lagi untuk diproduksi oleh sebuah perusahaan media. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan media harus mampu menyesuaikan diri dengan melakukan personalisasi. Artinya, apa yang disajikan kepada audiens adalah berita, informasi, dan konten yang sesuai dengan preferensi audiens. Saat ini, IDN Media mencoba mewujudkannya melalui IDN App.

Kreator konten pun mengadaptasi hal serupa. Dengan adanya hyperlocal influencer, misalnya, kreator konten memiliki level intimasi yang personal dengan audiensnya. Tak heran apabila banyak brands yang melirik metode marketing yang terbilang lebih efisien ini. Dengan demikian, prosedur pemasaran yang tersegmentasi juga dapat menghasilkan loyalitas konsumen yang lebih kuat, terarah, dan sukses.

*Rubrik ini merupakan rubrik kolaborasi Marketeers x GDP 

    Related