Crossborder Tourism Bakal Tingkatkan Kunjungan Wisman di Indonesia

marketeers article

sumber foto: kutoatravel.com

Pemerintahan Joko Widodo menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta wisatawan pada tahun 2020. Tentu saja, target ini menjadi tantangan bagi Kementerian Pariwisata di bawah komando Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Saat ini, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia masih pada kisaran angka sembilan juta kunjungan per tahun. Angka ini masih tertinggal jauh dari angka kunjungan wisatawan mancanegara ke negara tetangga, seperti Malaysia. Malaysia sudah mencapai angka kunjungan wisatawan mancanegara hingga 26 juta kunjungan per tahunnya.

Salah satu strategi yang akan diterapkan dalam menggapi target 20 juta kunjungan wisatawan adalah melalui crossborder tourism. Crossborder tourism adalah strategi pariwisata bagi wilayah yang dekat dengan perbatasan negara. Arief Yahya dalam acara Kaltara WOW Night di Jakarta (24/11/2014) menjelaskan bahwa 80% dari wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Malaysia mayoritas berasal dari crossborder tourism tersebut. 

Salah satu potensi crossborder tourism yang dimiliki oleh Indonesia adalah provinsi Kalimantan Utara. Provinsi baru ini memiliki beragam potensi pariwisata mulai dari wisata bahari, wisata budaya, hingga wisata alam. Letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan berdekatan dengan Brunei Darussalam dan Filipina membuat Kaltara bisa menjadi gerbang masuk pariwisata Indonesia di bagian Utara.

“Dalam crossborder tourism infrastruktur yang paling tepat dalam menjalankannya adalah melalui jalur darat,” ujar Arief Yahya.

Hal yang sama juga dipaparkan oleh Yanti Sukamdani, Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia. “Crossborder tourism ini akan memudahkan wisatawan asing ke Indonesia. Jangan sampai kejadiannya yang punya sumber dayanya Indonesia, tapi yang jualan justru Malaysia. Tapi, tentu saja dibutuhkan penataan pada wilayah perbatasan dalam menerapkan crossborder tourism,” ujar Yanti.

Salah satu yang menjadi perhatian Arief Yahya dalam meningkatkan pariwisata di indonesia adalah masalah kebersihan. Permasalahan tempat sampah dan toilet menjadi hal yang Arief soroti dalam meningkatkan sektor pariwisata.

Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan adalah dengan menerapkan kebijakan bebas visa kunjungan bagi wisatawan mancanegara yang berasal dari Tiongkok, Jepang, Rusia, dan Australia. “Pemilihan negara-negara tersebut dilandasi oleh pertimbangan bahwa mereka merupakan target utama bagi sektor pariwisata Indonesia,” tutup Arief.

Related