Cryptocurrency: Kelebihan dan Kekurangan Kepemilikannya

marketeers article
Cryptocurrency. | Foto: 123RF

Cryptocurrency telah menarik perhatian banyak orang untuk dijadikan investasi. Namun, aset digital ini dinilai sebagai instrumen yang memiliki risiko tinggi. 

Pada dasarnya, kriptografi telah cukup mengamankan aset digital yang ada. Akan tetapi, pemahaman yang kurang mengenai penyimpanan dan penggunaan aset inilah yang bisa menjadi risiko, khususnya bagi pemilik baru.

Cocok Jadi Investasi

Cryptocurrency diperkenalkan dengan tujuan merevolusi sistem keuangan. Namun, tampaknya masih butuh waktu yang cukup panjang untuk mengembangkannya.

Selain itu, aset tersebut juga memiliki banyak spekulasi terkait manfaatnya sebagai aset untuk berinvestasi. Meski tidak sedikit yang mengalami kerugian, banyak pula yang berhasil mengantongi keuntungan dalam investasi terhadap aset digital ini. 

Pada umumnya, cryptocurrency memang tidak disarankan menjadi investasi jangka pendek. Aset ini bisa menjadi investasi berisiko sebab itu Anda harus mempertimbangkan berinvestasi jika siap secara finansial.

BACA JUGA: Apa Itu Cryptocurrency? Pahami Sebelum Berinvestasi

Kelebihan

Cryptocurrency menunjukkan sistem baru untuk mendesentralisasikan uang. Dalam sistem ini tidak diperlukan perantara ketika ada dua pihak yang bertransaksi. 

Selain itu juga mempermudah dan mempercepat transaksi kedua pihak. Bicara soal kelebihan, aset digital ini juga bisa mendatangkan keuntungan. 

Dilansir dari investopedia, dalam beberapa waktu terakhir nilai dari pasar kripto meroket hingga sekitar US$ 2 triliun. Pada mei 2022 lalu, Bitcoin bahkan mencapai lebih dari US$ 550 miliar di pasar kripto.

Aset kripto saat ini juga digunakan sebagai mata uang perantara untuk mempermudah transfer uang lintas border. Mata uang fiat atau yang resmi dikeluarkan pemerintah akan dikonversi menjadi mata uang kripto, misalnya saja Bitcoin.

Selanjutnya, mata uang ini akan ditransfer ke lintas border dan kembali dikonversi ke mata uang fiat tujuan. Metode ini membuat proses pengiriman uang lebih ringkas dan murah.

Pemilik cryptocurrency juga dapat bertransaksi kapanpun dan di mana pun. Pasalnya, tidak ada organisasi yang mengatur atau batas negara.

BACA JUGA: Asosiasi Kripto Sambut Positif Aturan Baru Bappebti

Kekurangan

Cryptocurrency telah dikenal sebagai tempat yang menarik bagi para kriminal untuk melakukan kejahatan. Aset digital ini telah menjadi salah satu favorit para peretas atau hacker untuk melakukan aktivitas ransomware.

Meski blockchain sangat aman, tempat penyimpanan kripto seperti bursa dan dompetnya dapat diretas. Selama bertahun-tahun, hal ini menjadi permasalahan yang dihadapi para pemilik kripto. 

Bahkan, tercatat jutaan dolar Amerika Serikat (AS) telah dicuri. Kekurangan lain yang harus dihadapi para pemilik aset ini adalah volatilitas tinggi sehingga nilai aset bisa berubah secara drastis dalam waktu singkat dan sulit diprediksi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related