Daftar Merek di Indonesia yang Dianggap Pro terhadap Israel

marketeers article
Israel and Palestine two folded flags together. (FOTO: 123RF)

Konflik Israel-Palestina telah menggerakkan hati ribuan masyarakat untuk melakukan beragam aksi. Salah satunya adalah aksi bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Dalam aksi yang digelar akhir pekan lalu tersebut, ada sejumlah logo dari merek-merek atau perusahaan tertentu yang mewarnai atribut para partisipan. Merek-merek yang tampil itu adalah brand yang dianggap mendukung aksi yang selama ini dilakukan oleh Israel.

Logo itu sengaja ditampilkan demi meningkatkan awareness masyarakat soal keterlibatan merek terhadap konflik kemanusiaan tersebut. Sejumlah merek itu adalah sebagai berikut:

1. McDonalds

Perusahaan multinational fast food chain asal Amerika Serikat (AS) ini menjadi salah satu perusahaan yang ditampilkan dalam aksi itu. Pasalnya, merek yang dikenal lewat produk burger itu diketahui mendukung pasukan Israel dengan memberikan makanan dan minuman gratis kepada Israel.

BACA JUGA:  Ramai Boikot Produk Israel di Indonesia, Ini Daftarnya!

2. Nestle

Perusahaan makanan dan minuman asal Swiss ini dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel. Pasalnya, Nestle memiliki unit bisnis di Israel dengan nama Osem.

Lewat proses akuisisi secara bertahap pada 1995, Osem yang memproduksi sejumlah produk seperti kopi, pasta dan sereal itu kini dimiliki 100% oleh Nestle.

Israel

3. Coca-Cola

Berbeda dengan merek lain, Coca-Cola Company yang memasarkan minuman Coca-Cola, Fanta, Sprite, Frestea dan Minute Maid ini dianggap perlu dihindari karena ikut melanggar kedaulatan wilayah Palestina.

BACA JUGA:  Sejarah Scarf Keffiyeh yang Jadi Simbol Perlawanan Palestina

Perusahaan AS ini sendiri diketahui memiliki sebuah pabrik yang berlokasi di kawasan pemukiman Atarot. Wilayah itu sebenarnya merupakan bagian dari wilayah Palestina yang diambil paksa.

4. Danone

Perusahaan Prancis ini dianggap memiliki keberpihakan kepada Israel lewat strategi bisnisnya. Pasalnya, belum lama ini Danone menanamkan modal di perusahaan Israel bernama Wilk.

Dikutip dari The Times of Israel pada Selasa (7/11/2023), perusahaan itu berinvestasi di Wilk sebesar US$ 3,5 juta. Investasi strategis ini melibatkan kemitraan potensial kedua perusahaan dalam pengembangan produk pengembangan komponen susu formula.

BACA JUGA:  Semangka Jadi Simbol Dukung Palestina, Apa Maknanya?

Logo dari keempat perusahaan itu ditampilkan dalam aksi bela Palestina dengan harapan agar masyarakat yang peduli dengan konflik kemanusiaan tersebut bisa lebih selektif dalam mengonsumsi suatu produk. Kampanye ini sendiri merupakan bagian dari metode Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS).

Selain di Indonesia, metode BDS juga dilakukan di sejumlah wilayah lain terutama di Eropa dan AS. Kampanye ini bertujuan memaksa negara-negara dan perusahaan-perusahaan swasta di dunia untuk mengakhiri partisipasi yang terkait dengan Israel.

Metode BDS yang pernah berhasil memaksa rezim kulit putih di Afrika Selatan untuk mengakhiri sistem apartheid itu pun dianggap efektif mengingat perekonomian Israel sangat bergantung pada perdagangan dan investasi internasional sehingga sangat rentan terhadap boikot internasional, baik di bidang ekonomi, budaya, dan sosial.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related