Daihatsu Beri Sinyal Produksi Mobil Listrik di Indonesia

marketeers article
Sumber gambar: 123rf

Daihatsu, produsen mobil asal Jepang memberikan sinyal bakal memproduksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Hal ini diungkapkan ketika Chairman Daihatsu Motor Co., Ltd, Matsubayashi Sunao bertemu dengan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kendati demikian, Matsubayashi menyebut perlu bekerja keras untuk bisa menyiapkan line up produksi yang sesuai dengan daya beli masyarakat. Sebab, dia tak mau mobil listrik diproduksi dengan kualitas yang rendah.

BACA JUGA: Naik 14,8%, Penjualan Daihatsu Mencapai 71 Ribu pada April 2023

“Selain itu, Daihatsu belum memproduksi EV di Jepang. Rencananya tahun depan baru akan memulai produksi EV,” kata Matsubayashi melalui keterangannya, Rabu (7/6/2023).

Sementara itu, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menambahkan Indonesia dan Jepang terus berupaya meningkatkan kerja sama di bidang otomotif. Sinergi tersebut diharapkan mampu menumbuhkan inovasi-inovasi pada sektor otomotif, termasuk dalam pengembangan ekosistem EV di Asia Tenggara (ASEAN).

BACA JUGA: Pangsa Pasar Daihatsu Capai 21,2% pada Kuartal I Tahun 2023

Dia bilang Indonesia akan membantu para prinsipal otomotif asal Jepang yang berinvestasi dengan menyiapkan berbagai fasilitas insentif pengembangan EV. Sekitar tiga bulan yang lalu, Indonesia mengeluarkan program insentif untuk belanja mobil dan motor listrik. 

Syaratnya, kendaraan tersebut sepenuhnya EV dan mampu memenuhi ketentuan minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Kami berharap Daihatsu dapat ikut berpartisipasi, karena baru ada dua perusahaan yang eligible masuk dalam program ini,” ucap Agus.

Sebagai upaya mendorong ekosistem EV di Tanah Air, telah ditandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dengan adanya peraturan tersebut, demand terhadap EV di Indonesia menjadi potensial untuk digarap oleh Daihatsu.

Di sisi lain, Agus juga melakukan pembahasan terkait dengan mobil Low-Cost Green Car (LCGC) yang diproduksi Daihatsu. Program tersebut memiliki target pasar yang berbeda dari EV, sehingga memiliki strategi yang berbeda pula untuk pengembangannya.

Agus memberikan dukungan bagi Daihatsu untuk dapat meningkatkan penggunaan komponen lokal dari Indonesia dalam produksinya, khususnya yang dihasilkan oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dia mengapresiasi Daihatsu untuk capaian ekspor ke-77 negara yang mencapai 160.000 unit. 

Ini merupakan sekitar 33,8% dari total ekspor kendaraan jenis Completely Build Up (CBU) Indonesia pada tahun 2022 sebesar 473.000 unit. Pada Mei 2023, Daihatsu Indonesia juga memproduksi 8 juta unit kendaraan bermotor roda empat. 

Sebanyak 17% atau sekitar 1,34 juta unit di antaranya merupakan produk yang telah dieskpor secara global.

“Indonesia mengharapkan dukungan Daihatsu agar dapat meningkatkan pasar ekspor baik dari sisi jumlah dan jenis kendaraan, maupun negara tujuan ekspor,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related