DANA dan Habitat Hadirkan Tempat Istirahat Layak untuk Tenaga Medis

marketeers article

Kelayakan tempat yang memenuhi standar sangat dibutuhkan bagi tenaga medis yang menangani COVID-19 untuk beristirahat. Walaupun pemerintah sudah menyediakan tetapi jumlahnya masih harus ditingkatkan. Urgensi untuk memberikan tempat istirahat layak kemudian meningkat. Terlebih lagi setelah melihat data dari pemerintah yang menunjukkan rasio dokter dan pasien di Indonesia 1:2.500.

Dukungan dari masyarakat hingga kini terus diperlukan. Banyak tenaga medis yang memilih tidak pulang atau bahkan tidak diperbolehkan kembali ke tempat tinggalnya. Melalui gerakan #TempatSinggahPejuanMedis, Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia bersama DANA ingin memberikan solusi tempat istirahat bagi para tenaga medis.

Kolaborasi keduanya hadir di mini program dalam aplikasi DANA, Siap Siaga COVID-19. Pengguna DANA dapat membuka aplikasi, kemudian menyentuh tombol Discover yang terletak di bagian pojok kanan atas. Kemudian klik ‘Bantu Sesama Lawan Corona’ dan pilih donasi ‘Tempat Singgah Pejuang Medis Melawan COVID-19’.

“Kami optimistis tantangan yang muncul akibat dampak COVID-19 dapat diatasi dengan sinergi semua pihak. Kami juga mengapresiasi Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada DANA sebagai platform untuk menggerakkan dukungan dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan tempat istirahat untuk para tenaga medis,” ujar CEO DANA Vincent Iswara.

Inisiatif ini disambut baik oleh salah satu pimpinan rumah sakit rujukan pemerintah, Direktur Pembinaan Umum Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Abraham Arimuko. Dukungan penyediaan tempat istirahat yang memenuhi standar penanganan COVID-19 diakuinya sangat dibutuhkan. Meski pihak RS sendiri menyediakan, namun jumlah tenaga medis dan tempat yang ada jumlahnya jauh dari cukup.

“Tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis, selain mengalami kelelahan secara fisik dan mental, banyak di antara kami yang terkendala jauhnya lokasi tempat tinggal dari rumah sakit. Selain itu, keterbatasan jumlah penginapan yang disediakan juga menjadi tantangan. Sementara kami dituntut untuk terus siap siaga,” tutur Abraham.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related