DANA Imbau Pengguna untuk Jaga Data Digital

marketeers article

Perubahan akibat pandemi mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan cepat, terutama dalam memanfaatkan teknologi. Gaya hidup yang serba digital kini menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.

Namun, di tengah perkembangan teknologi yang masih berjalan. Banyak hal penting yang harus diperhatikan. Salah satunya mengenai keamanan transaksi hingga data pribadi. Sebagai salah satu platform yang menghadirkan berbagai layanan digital, DANA pun mengajak penggunanya untuk lebih peduli dan memprioritaskan kemanan serta perlindungan data.

“Kepercayaan masyarakat terhadap keamanan data yang tersimpan dalam aplikasi digital perlu terus diperkuat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pengalaman langsung terkait dengan keamanan dan perlindungan data serta transaksi nontunai digital kepada masyarakat,” ujar Vincent Iswara, CEO dan Co-Founder DANA.

Guna mengantisipasi tindak kejahatan siber, DANA menyematkan risk engine atau fraud detection engine berbasis kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI). DANA juga memiliki fitur face verification yang kini bisa digunakan semua penguna untuk berlindung dari upaya penyalahgunaan.

DANA juga menghadirkan DANA Protection yaitu fitur jaminan proteksi untuk kenyamanan dan keamanan saat bertransaksi. Memperkuat komitmen untuk perlindungan data pengguna, DANA memperbarui sertifikasi Payment Card Industry Data Security Standard (PCI-DSS) untuk meningkatkan kontrol terhadap data pemegang kartu dan menghindari penipuan kartu kredit.

DANA juga telah memperoleh sertifikasi ISO 27001:2013 untuk menerapkan sistem keamanan informasi perusahaan. Selain melakukan berbagai peningkatan dari segi keamanan, DANA juga mengajak pengguna berpartisipasi dalam melindungi data dan transaksi pribadi.

Caranya dengan rajin mengganti PIN minimal setiap satu atau dua bulan sekali. Pengguna juga harus memastikan bahwa kode OTP tidak diketahui pihak lain.

“DANA mengajak seluruh pengguna dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan data pribadi dan transaksi nontunai digitalnya. Sehingga, tujuan bangsa untuk meningkatkan literasi dan inklusi digital finansial dapat tercapai,” tutup Vincent.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related