Dari Bumi, UKM yang Launching di Hari Tani Nasional

marketeers article

Tanah Indonesia adalah berkah dari Sang Pencipta. Berbagai tanaman tumbuh subur di atasnya dan bisa dimanfaatkan untuk kehidupan seluruh masyarakat Indonesia. Bayangkan betapa melimpahnya hasil bumi yang bisa kita nikmati, mulai dari beras, gula, rempah-rempah, kopi hingga madu. Semua itu juga tak lepas dari peran petani yang mengolah hasil bumi dengan baik.

Jerih payah petani Indonesia dalam menghasilkan hasil bumi yang berkualitas untuk segenap masyarakat Indonesia menginspirasi UKM asal Jogja, Dari Bumi. Dari Bumi lahir untuk menjadi jembatan antara petani dan masyarakat Indonesia.

Dari Bumi menghadirkan hasil tani yang terkurasi dari petani-petani di pelosok Indonesia, mulai dari beras pandan, beras merah, madu kelengkeng, madu akasia, daun kelor, bunga telang, rosella ungu hingga kopi temanggung yang termashyur.

Dari Bumi bekerja sama dengan petani dari berbagai daerah, seperti Sumenep, Sine, Pohkumbang, Tugu Papak hingga Lebak. Dalam berbisnis, perusahaan mengadopsi tiga semangat kebaikan, yakni memilih hasil bumi terbaik, menjaganya dengan baik, dan mengantarkannya dengan cara yang baik.

Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, Dari Bumi resmi memperkenalkan diri untuk menghadirkan buah cinta petani Indonesia ke masyarakat. Launching kali ini diwarnai dengan perilisan sebuah video di YouTube Dari Bumi yang berjudul “Terima Kasih Petani Indonesia”.

Video yang berdurasi sekitar dua menit ini menceritakan tentang Pak Rohman, seorang petani di Sine, Kaki Gunung Lawu. Ia adalah seorang petani milenial yang memutuskan untuk pulang dari Ibu Kota ke desanya dan bertani. Bunga telang, rosella ungu, dan daun kelor adalah hasil bumi yang diolah oleh Rohman.

Di video ini, Dari Bumi ingin mengajak kita semua untuk mengapresiasi kekayaan hasil bumi Indonesia, mempopulerkannya ke circle terdekat, menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian bentuk apresiasi kita terhadap para petani terasa nyata dan penting dalam ekosistem ketahanan pangan kita.

Agung Prasetyo, Founder Dari Bumi bercerita bahwa Dari Bumi lahir dari perjalanannya bersama rekannya ke Temanggung dan mencoba rangkaian kopi dari kebun-kebun yang ada di sana. Setelah mencoba kopi-kopi tersebut, Agung merasakan betapa besarnya sebuah potensi sebuah hasil tani. Dengan mengobservasi proses dari hulu ke hilir, Agung akhirnya berpikir untuk mengkurasi hasil tani yang lebih banyak lagi.

“Sayang sekali jika potensi sebuah produk, hanya berhenti di kalangan tertentu. Produk yang baik, seharusnya jadi milik semua orang,” ujar Agung dalam siaran tertulisnya.

Ke depan, Dari Bumi berharap dapat menjadi rujukan masyarakat atas produk-produk hasil tani yang terkurasi atau bahkan menjadi gerakan inisiatif yang mendukung petani Indonesia untuk lebih berdaya, lebih sejahtera.

“Kelak hasil-hasil tani yang beragam harus mudah ditemui di manapun. Kondisi ini pun harus menjadi gaya hidup dalam bentuk-bentuk yang unik,” pungkas Agung.

Related