Fakta Menarik Serial Bidaah, Asal Muasal “Walid” yang Viral di Media Sosial
Walid belakangan ini ramai disebut-sebut di media sosial, utamanya digunakan dalam kalimat “bayangkan wajah Walid” yang sering muncul di kolom komentar dan potongan video pendek. Lantas, siapa sebenarnya Walid dan kenapa sosok ini bisa viral?
Ternyata, Walid merupakan karakter dari serial Bidaah. Potongan dialog seperti “pejamkan mata, bayangkan muka Walid” menjadi viral lantaran dianggap absurd berkat kombinasi antara naskah yang provokatif dan akting kuat sang aktor, Faizal Hussein.
Berikut beberapa fakta menarik tentang serial tersebut:
BACA JUGA: Disney Tunda Produksi Live Action Tangled Buntut Gagalnya Snow White
Bukan Bahasa Gaul
Walid merupakan karakter utama dalam serial asal Malaysia bertajuk Bidaah yang tayang di Viu. Diperankan oleh aktor senior Faizal Hussein, tokoh tersebut menjadi sorotan lantaran sikap dan ajarannya yang menyimpang dikemas dengan karakter yang kuat dan menghipnotis.
Cerita tentang Sekte Sesat
Serial ini mengangkat kisah sekte keagamaan bernama Jihad Ummah, yang dipimpin oleh Walid Muhammad. Sekilas, Walid terlihat seperti pemimpin spiritual yang karismatik. Namun, di balik itu, ia menyesatkan para pengikutnya dengan ajaran menyimpang dari nilai-nilai Islam.
BACA JUGA: Sinopsis The Life List, Perjalanan Mencari Jati Diri lewat Daftar Impian
Salah satu hal yang membuat penonton geram adalah ajaran Walid yang memanfaatkan agama untuk mendekati pengikut perempuan. Ia meminta mereka melakukan ‘pernikahan batin’ dengan dalih bisa mendekatkan diri pada Tuhan, padahal itu hanya akal-akalan untuk memuaskan nafsunya.
Dibintangi Aktor Beken Malaysia
Selain Faizal Hussein, Bidaah juga dibintangi oleh Fattah Amin, Riena Diana, Marissa Yasmin, Vanida Imran, dan Hasnul Rahmat. Serial yang disutradarai oleh Ellie Suriaty ini terdiri dari 15 episode berdurasi sekitar 30 menit.
Bagi yang penasaran dengan sosok Walid, Anda bisa menyaksikan serial Bidaah selengkapnya di platform Viu dengan subtitle Indonesia. Selamat menonton!
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
