Deddy Corbuzier: Media Sosial jadi Tantangan Utama dalam Bela Negara

marketeers article
Deddy Corbuzier | sumber: Marketeers

MarkPlus dalam acara The 11th Annual Jakarta Marketing Week 2023 menghadirkan sesi bela negara yang dihadiri oleh Brigjen TNI Sarwono selaku Direktur Bela Negara dari Kementerian Pertahanan dan Letnan Kolonel Tituler Deddy Corbuzier selaku Duta Komandan Cadangan. Acara Jakarta Marketing Week tersebut berlangsung selama lima hari di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta pada tanggal 14-18 Juni 2023.

Bela negara merupakan sebuah langkah yang dilakukan oleh suatu negara dalam mengantisipasi berbagai ancaman kedaulatan negara. Ancaman ini dapat berupa ideologi, sosial, ekonomi, budaya, dan politik.

Bela negara menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik orang dewasa hingga anak-anak. Generasi muda tidak hanya dituntut dan dididik dengan nilai-nilai etos kerja yang baik, tetapi juga nilai-nilai bela negara, seperti jiwa patriotisme, mencintai negara, dan toleransi.

Pada acara tersebut, Brigjen Sarwono mengemukakan makna dari bela negara sebagai sebuah tekad, iktikad, semangat, perbuatan, dan tingkah laku baik secara individu maupun secara kolektif yang tujuannya untuk menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan, dan kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar dari setiap ancaman yang datang dari dalam negeri dan luar negeri. 

BACA JUGA: Yenny Wahid: Literasi Keuangan adalah Kunci Perempuan Bisa Berdaya

“Dalam lingkungan pendidikan, bela negara ditanamkan mulai dari Paud, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dalam lingkungan kemasyarakatan, didalamnya ada ormas, tokoh agama, tokoh adat, pemuka daerah. Satu lagi di lingkungan pekerjaan, disana ada BUMN, BUMD, BUMS,” tutur Brigjen Sarwono saat menjelaskan mengenai implementasi bela negara dalam tiga sektor masyarakat. 

Dalam melaksanakan bela negara di kalangan Gen Z tentu memiliki tantangan yang bisa menjadi hambatan maupun peluang. Tantangan ini muncul karena perbedaan nilai dan perubahan perilaku.

Deddy Corbuzier menyebut tantangan utama dari bela negara adalah media sosial. Di tengah derasnya informasi melalui media sosial dibutuhkan peran orang tua dan dunia pendidikan dalam menjaga pola pikir anak muda.

”Tantangannya adalah literasi pendidikan, begitu maraknya entertainment di Indonesia, terutama di media sosial, maka tantangan utamanya adalah bagaimana orang tua dalam mendidik anak-anaknya.,” ujar Deddy Corbuzier mengenai tantangan bela negara di kalangan Gen Z.

Media sosial ini disebut sebagai pedang bermata dua, maka hal ini akan sangat tergantung dengan siapa yang memegangnya. Dalam bela negara, maka saat ini semua pihak harus berfokus bagaimana caranya mendidik dan membuat konsep-konsep yang bisa masuk ke generasi muda Indonesia. 

Brigjen Sarwono juga menyebut aksi bela negara ini adalah aksi kolaborasi dan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, baik masyarakat sipil, TNI, Polri serta Kementerian dan Lembaga.

BACA JUGA: Yenny Wahid: Indonesia Perlu Role Model dalam Women Empowerment

Editor: Ranto Rajagukguk

Related