Definisi Industri, Jenis, dan Sejarahnya

marketeers article
Ilustrasi industri manufaktur. (FOTO: 123rf)

Sebagian orang mendefinisikan industri adalah kegiatan ekonomi manusia yang mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Padahal, definisi industri sangat luas, termasuk pula proses yang meliputi semua kegiatan manusia di bidang tertentu yang sifatnya produktif serta komersial.

Definisi Industri

Dalam arti luas, industri adalah suatu bidang yang bersifat komersial dengan menggunakan keterampilan kerja dan teknologi guna menghasilkan produk dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Berdasarkan laman Wikipedia, definisi industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan atau pembuatan dari bahan baku menjadi barang jadi di pabrik.

Dalam prosesnya menggunakan alat-alat produksi di bidang pengolahan bumi serta keterampilan khusus tenaga kerjanya. Umumnya, industri dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan ekonomi yang berhubungan dengan bumi seperti pertanian, perkebunan, dan pertambangan.

Sementara itu, kegiatan proses produksi dalam industri disebut dengan perindustrian. Selain itu, definisi lain industri adalah kumpulan perusahaan yang menawarkan produk sama. 

Dengan kata lain, masing-masing produk saling melakukan substitusi satu sama lain karena menggunakan input yang sama dan menghadapi konsumen yang serupa.

Jenis Industri

Secara umum, industri adalah kegiatan ekonomi yang dibedakan menjadi, yaitu industri barang dan jasa. Sesuai dengan namanya, industri barang memproduksi atau menjual produk-produk yang berupa barang seperti makanan, fesyen, hingga otomotif.

Selanjutnya, industri jasa, produk yang dijual berupa jasa atau layanan. Di antaranya seperti jasa transportasi, konsultan, atau penyewaan pergudangan. Kedua sektor ini memiliki pasar yang kerap beriringan. Misalnya seperti industri fesyen membutuhkan jasa transportasi untuk pengirimannya.

Sejarah Industri

Dalam perkembangannya, proses industri sebenarnya sudah dimulai dari zaman manusia purba. Hanya saja, kala itu proses pengolahan sumber daya atau barang-barang yang berasal dari bumi dilakukan dengan cara tradisional. 

Awalnya, industri lahir dari pekerjaan yang berkaitan dengan tukang racik atau juru. Setelah mata pencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu dan nelayan zaman purba manusia akhirnya memilih hidup menetap. 

Kemudian, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bertani serta berkebun. Kebutuhan mereka terus berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, dan penangkap ikan.

Para tukang, dan juru timbul sebagai sumber alat-alat, dan barang-barang yang diperlukan. Dari situ mulailah berkembang kerajinan, dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. 

Untuk menjadi pengrajin, dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang. Selain itu, untuk menjaga mutu hasil kerajinan, pertukangan di Eropa dibentuk melalui berbagai perhimpunan tukang, dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang.

Kemudian, seiring berjalannya waktu muncullah pertambangan besi dan baja yang mengalami perkembangan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya, berkembang pula menjadi pertambangan bahan bakar minyak, gas bumi, dan batu bara. 

Hal ini yang selanjutnya membuka jalan untuk kemajuan teknologi dengan ditemukannya mesin uap dan perdagangan secara besar-besaran. Pada awal abad ke-19 mulanya mesin uap digunakan pabrik-pabrik tekstil di Eropa dan industri transportasi, khususnya kereta api. Perkembangan ini makin pesat dan pada akhirnya melahirkan pabrik-pabrik kendaraan bermotor.

Pesatnya perkembangan teknologi pada industri akhirnya berkembang ke berbagai sektor, seperti industri kimia dan farmasi. Sejak saat itu, gelombang industrialisasi makin pesat dengan pendirian pabrik-pabrik produksi secara massal yang berujung pada terjadinya revolusi industri. 

Pemanfaatan tenaga buruh dengan cepat melanda dunia. Situasi tersebut menjadi berbenturan dengan upaya tradisional, khususnya di bidang pertanian. 

Sejak saat itu timbul berbagai penggolongan beragam industri.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related