Demand Sukuk Mudharabah Subordinasi dari BSI Alami Oversubscribed

marketeers article
Ilustrasi layanan digitalisasi BSI. (FOTO: BSI)

Sukuk merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup diminati. Hal itu terlihat dari tingginya demand atau permintaan dalam Sukuk Mudharabah Subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.

Moh Adib, Direktur Treasury & International Banking BSI mengatakan Sukuk Mudharabah Subordinasi Jangka Menengah BSI 2023 sangat diminati sehingga sukuk itu mengalami oversubscribed

“Sukuk tersebut oversubscribed 1,75 kali lipat dengan hasil book building sebesar Rp 350 miliar,” kata Moh. Adib dikutip dari website BSI, Kamis (28/12/2023).

Perusahaan sendiri menerbitkan Sukuk itu dengan nilai Rp 200 miliar melalui penawaran terbatas. Meskipun dilakukan penawaran secara terbatas dan bersifat subordinasi, namun penerbitan Sukuk BSI tersebut mendapatkan sambutan yang sangat baik dari para investor sehingga mengalami oversubscribed.

BACA JUGA: Moduit Jalin Kerja Sama Pasarkan Produk Sukuk Tabungan ST010

“Ini artinya produk investasi yang dikeluarkan oleh BSI dalam bentuk sukuk subordinasi ini mendapatkan kepercayaan tinggi dari masyarakat,” kata dia.

Instrumen investasi itu sangat diminati karena Sukuk Subordinasi BSI mendapatkan peringkat id AA(sy) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan nisbah bagi hasil kepada investor sebesar 88,50%. Ini merupakan peringkat tertinggi untuk sukuk bersifat subordinasi yang dimana hasil peringkat tersebut berada dua notch di bawah peringkat perusahaan, id AAA(sy).

Perusahaan sendiri menerbitkan produk subordinasi tersebut untuk lebih memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif. Selain itu, penerbitan dilakukan sekaligus untuk pemenuhan kewajiban perseroan atas recovery plan yang dimiliki setelah ditetapkan sebagai bank sistemik oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BACA JUGA: AHM Umumkan Honda EM1 e: PLUS, Rilis Harga Baru Setelah Subsidi

Menurutnya, penerbitan ini melengkapi serangkaian aktivitas perusahaan di pasar modal yang mana setelah melakukan rights issue pada akhir tahun 2022, perusahaan telah menerbitkan beberapa surat berharga pada tahun 2023, di antaranya EBAS-SP SMF-BRIS 01 bersama dengan PT Sarana Multigriya Finansial, Sukuk Mudharabah Muqayadah Jangka Panjang dalam rangka kerja sama BSI dengan BP Tapera sebagai bank penyalur, dan terakhir adalah Sukuk Mudharabah Subordinasi Jangka Menengah.

“Kami berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan pasar modal syariah. Saat ini perusahaan terus menggali potensi lainnya, tidak terbatas pada penerbitan sukuk namun juga pada bisnis capital market lainnya,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related