Dengan Kebersihan, Banyuwangi Tekan Angka Kemiskinan

marketeers article

Banyuwangi semakin memantapkan diri sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi masyarakat Indonesia. Mungkin dulu tidak pernah terbesit di pikiran Anda untuk berwisata ke Banyuwangi. Tapi, semua itu berubah seiring dengan perkembangan yang ditorehkan Banyuwangi beberapa tahun terakhir. Apalagi, saat Banyuwangi dipimpin oleh Bupati Abdullah Azwar Anas.

Azwar memang serius menjadikan Banyuwangi sebagai kota yang nyaman bagi warganya maupun wisatawan. Menjaga Banyuwangi untuk selalu bersih merupakan salah satu upaya menciptakan kenyamanan tersebut.

“Namun, bukan sembarang bersih yang kami tekankan. Kami percaya bersih itu harus mensejahterakan,” kata Azwar dalam penjurian Adipura di Jakarta, pekan lalu.

Pada kesempatan itu, Azwar menyebut keberhasilan Banyuwangi menekan angka kemiskinan setelah menjalankan program-program yang mendukung kebersihan daerah ini. Tahun 2010, sambung Azwar, angka kemiskinan Bayuwangi mencapai 20,09%. Dengan mengarahkan segala usaha, angka kemiskinan tahun 2015 menurun signifikan menjadi 9,29%. Angka kemiskinan ini tentunya diharapkan akan terus menurun.

Pemerintah tidak sendiri dalam upaya mewujudkan Banyuwangi yang bersih. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melibatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan. Salah satu kegiatannya adalah Festival Kali Bersih. Mengapa program kebersihan itu disebut festival?

“Festival itu identik dengan rasa senang. Kami mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di sungai dengan perasaan senang,” imbuh Azwar.

Menjadikan Banyuwangi sebagai kabupaten yang bersih bukan tanpa kendala. Meski begitu, dengan semangat perubahan, Banyuwangi bisa membuktikan kalau sesuatu yang tak mudah tetap bisa ditaklukan. Contohnya Muncar, sebuah pelabuhan ikan yang terkenal kotor bisa berubah menjadi tempat yang bersih. Malah, Muncar sering dijadikan tempat penyelenggaraan event. 

“Dulu, di muncar kotor dan sampah di mana-mana. Kami ingin mengubahnya. Setelah itu, kami pelajari kebiasaan mereka dan menemukan di sana akan terlihat bersih ketika Lebaran dan ada tamu. Nah, kami bikin selalu ada tamu. Caranya dengan menggelar Islamic Fashion Week,” tutup Azwar.

Editor: Sigit Kurniawan

Related