Deretan Startup yang Bangkrut Pada 2023, Siapa Saja?

marketeers article
Deretan Startup yang Bangkrut Pada 2023, Siapa Saja? (ILUSTRASI: 123RF)

Tahun 2023 menjadi tahun yang cukup sulit untuk para perusahaan rintisan atau startup. Hal ini ditandai dengan banyaknya kejadian pemutusan hak kerja dan sejumlah startup yang bangkrut. 

Kurangnya pendanaan dan profitabilitas menjadi kendala yang banyak dihadapi para perusahaan rintisan.

Indonesia masih menjadi tuan rumah terbesar keenam bagi perusahaan rintisan menurut Startup Rangking pada Agustus 2023. Tercatat ada 2.507 startup yang beroperasi di Indonesia menurut data tersebut.

Dengan banyaknya pelaku, persaingan menjadi makin sengit, dan tampak beberapa pemain mulai berguguran. Berikut deretan startup yang bangkrut pada rentang tahun 2023:

1. Pegi-pegi

Pegipegi, startup penyedia layanan pemesanan dan pembelian tiket daring (online travel agent/OTA), resmi berhenti beroperasi pada 11 Desember 2023. Kepergian Pegipegi dari pasar Indonesia menandai akhir dari peran mereka dalam membantu masyarakat memperoleh layanan perjalanan selama lebih dari satu dekade.

“Hampir genap 12 tahun menjadi solusi perjalanan Anda telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi Pegipegi. Namun, dengan perasaan berat, Pegipegi harus mengambil keputusan untuk mengakhiri perjalanannya,” kata perusahaan di halaman resmi mereka, dilansir Kamis (4/1/2024).

2. Rumah.com

Startup jual-beli properti ini juga harus menutup operasinya pada bulan November 2023. Induk rumah.com, Property Guru Group memutuskan untuk menutup operasi rumah.com pada 30 November 2023.

CEO dan Managing Director dari PropertyGuru Group Hari V Krishnan menyampaikan pihaknya telah setuju untuk mengalihkan fokus pada bisnis yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang lebih kuat. Hari juga mengakui penutupan platform tersebut akan berdampak pada 61 karyawan Rumah.com. 

Namun, dia menegaskan PropertyGuru akan memberikan dukungan terhadap layanan kesehatan mereka dan membantu para karyawan tersebut dalam bertransisi menuju peluang-peluang baru.

“Bisnis marketplace kami di Indonesia, yang beroperasi dengan merek Rumah.com, akan berhenti beroperasi pada tanggal 30 November 2023,” kata Hari dalam pernyataannya yang resmi, dikutip dari Bisnis.com (4/1/2024).

3. JD.ID

Platform belanja online ini menutup operasinya pada 31 Maret 2023. Perusahaan memberi waktu hingga akhir Maret untuk para pengguna menyelesaikan transaksi yang masih dimilikinya di dalam platform.

Penutupan JD.ID merupakan keputusan dari induk, JD.COM yang ingin fokus membangun jaringan logistik lintas negara.

4. CoHive

Startup penyedia tempat bekerja atau co-working space ini dinyatakan pailit pada tanggal 18 Januari 2023. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan PT Evi Asia Tenggara, pemilik merek CoHive pailit.

“Per 18 Januari 2023, CoHive telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Indonesia. Untuk pertanyaan tentang ruang kantor/ruang acara, silakan kunjungi pemilik masing-masing secara langsung,” tulis perusahaan di laman resminya.

5. BukuKas

Startup pencatatan keuangan ini bangkrut pada Mei 2023. BukuKas merupakan anak usaha dari Lummo, startup software-as-a-services (SaaS) yang sebelumnya mendapatkan pendanaan dari Jeff Bezos pada tahun 2022.

BukuKas mengumumkan penutupan bisnisnya kepada para pelanggan dan meminta mereka untuk mengunduh catatan keuangan masing-masing sebelum layanan ditutup.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related