Deretan Tren Pemasaran Seluler di Tahun Ini

marketeers article
Ilustrasi digital marketing. Foto: www.123rf.com

Tren pemasaran seluler kian berkembang dan tuntutan bagi pemasar untuk menggunakan strategi yang tepat kian menantang. Sederet prediksi pun berdatangan, termasuk deretan tren pemasaran seluler dari Mobile Marketing Association (MMA) Indonesia. Apa saja?

Era baru pembayaran seluler

Indonesia telah cukup adaptif dengan inovasi dompet seluler sebagai metode pembayaran. Jumlah pengguna pun diprediksi MMA akan terus bertambah dan mengalami implementasi yang signifikan dalam waktu dekat.

Konsumsi video dan tayangan vertikal yang meningkat

“Konsumsi video tumbuh secara signifikan pada tahun 2018, di mana Telkomsel melihat peningkatan 59% dalam penggunaan data (volume per pengguna) di jaringan mereka. Ini didorong oleh meningkatnya pasokan konten video dari penerbit, pembuat, dan konten buatan pengguna,” jelas Shanti Tolani, Country Manager MMA Indonesia di Jakarta, Kamis (28/02/2019).

Peningkatan volume konten berlangganan dibandingkan konten gratis

Konsumsi konten berbasis langganan terus meningkat. Di Telkomsel pertumbuhannya adalah 22%, hampir dua kali lipat pertumbuhan konsumsi konten gratis (12%). Meskipun jumlah pengguna jauh lebih rendah, pengguna platform berbayar mengonsumsi 7,4 lebih banyak data dari pada platform gratis.

Adopsi pemasaran percakapan

Merek telah mulai memanfaatkan chatbot dan kecerdasan buatan yang muncul untuk memperluas jangkauan mereka dan mendukung upaya pemasaran mereka dengan melibatkan konsumen pada tingkat pribadi dan langsung.

Game seluler untuk semua orang

Penelitian terbaru oleh Pokkt, Decision Labs, dan MMA menemukan bahwa ada 60 juta gamer seluler di Indonesia dan akan terus meningkat sebesar 100 juta pada tahun 2020. Yang menarik, dunia permainan tidak didominasi oleh pemuda laki-laki. Faktanya, 51% gamer Indonesia adalah perempuan dan 41% berusia 35 tahun ke atas.

Tumbuhnya kesadaran AdFraud (Penipuan Iklan)

Penipuan iklan seluler di Indonesia adalah yang terbesar kedua di dunia. Namun, sebagian besar pengiklan Indonesia masih tidak memantau penayangan iklan dan bahkan tidak mengetahui masalah tersebut.

Pada akhirnya, Chairman MMA Indonesia Hemant Bakshi mengatakan, “merek dan agensi sama harus sama-sama teguh dalam melayani populasi pengguna seluler yang besar di Indonesia. Melalui solusi inovatif dan mematuhi praktik dan pedoman terbaik industri, merek dapat memanfaatkan jangkauan luas pemasaran seluler untuk meningkatkan tingkat keterlibatan konsumen.”

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related