Diakuisisi Telkom, Telkomsigma Tumbuh Sepuluh Kali Lipat

marketeers article

Perkembangan bisnis data center di Indonesia semakin menggembirakan. Setidaknya, hal ini terlihat dari kinerja Telkomsigma yang tumbuh signifikan. Tiap tahun, perusahaan yang diakuisisi Telkom empat tahun lalu ini berhasil tumbuh dua digit.

“Sejak diakuisisi oleh Telkom Indonesia empat tahun lalu, Telkomsigma telah tumbuh sepuluh kali lipat. Di akhir periode 2014, revenue kami berhasil mencapai hampir Rp 2 triliun,” ujar Judi Achmadi, Direktur Utama Telkomsigma, dalam pemaparan kinerja korporasi di Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Pada tahun lalu, Judi mengatakan Telkomsigma tumbuh hingga 35%, jauh lebih tinggi dari industri yang berada di angka 15%-20%. Dari komposisi produk, system integration memberi kontribusi terbesar mencapai 50%, lalu data center 35%, dan cloud sebesar 15%.

Pada tahun 2015 ini, Judi mengatakan target pendapatan Telkomsigma adalah Rp 2,5 triliun. Beberapa strategi pun telah dicanangkan, di antaranya adalah Always On, STAR DC, dan STAR Cloud. Maksud Always On adalah managed services di Telkomsigma akan selalu on berkat dukungan infrastruktur yang memadai. Sementara STAR DC (data center) dan STAR Cloud adalah layanan yang ditawarkan dengan mengedepankan smart solution, trusted, affordable, dan reliable.

Judi menambahkan saat ini Telkomsigma telah memiliki lebih dari 300 klien. Industri telco memiliki porsi paling besar mencapai 40%, financial and banking 30%, serta cross industry 30%.

Kinerja baik Telkomsigma menurut Judi tak terlepas dari peran sang induk, Telkom Indonesia. “Penjualan Telkomsigma bisa kuat karena juga dibantu oleh Telkom Group yang membuka berbagai saluran, termasuk melalui sektor enterprise,” ungkap Judi.

Dari sisi market size, ia mengatakan pangsa pasar Telkomsigma saat ini sudah mencapai sekitar 35% dan membawanya menjadi pemimpin pasar. Padahal, saat ini kapasitas data center Telkomsigma baru sekitar 65 ribu meter persegi.

Hingga akhir tahun ini, Telkomsigma berencana menambah kapasitasnya hingga 100 ribu meter persegi. Dengan demikian, perusahaan bisa meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 50%. “Singapura yang kecil saja sudah memiliki 200 ribu meter persegi. Indonesia harus bisa lebih,” ungkap Judi.

Related