Digitalisasi Rantai Pasok Dukung Bisnis Du Anyam Tetap Kompetitif

marketeers article
Du Anyam lakukan digitalisasi rantai pasok melalui aplikasi Krealogi (Sumber: Du Anyam)

Berjalannya operasional sebuah bisnis akan dipengaruhi oleh kondisi dan manajemen rantai pasok. Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak di bidang ekonomi kreatif, pengembangan rantai pasok dapat mendukung pertumbuhan dan meningkatkan bisnis. 

Du Anyam sebagai produsen produk anyaman melakukan digitalisasi pada pengelolaan rantai pasok usaha agar bisnisnya tetap kompetitif dalam persaingan pasar. Hanna Keraf, Co-Founder & Chief of Community and Partnership Krealogi Du Anyam menjelaskan rantai pasok merupakan aliran yang terjadi di belakang sebuah bisnis sebelum produk atau jasa yang diproduksi dapat dipasarkan. 

Tanpa berfokus pada rantai pasok, bisnis dapat mengalami perencanaan produksi yang tidak terorganisasi, kurangnya konsolidasi logistik dan tidak adanya pencatatan biaya dan keuangan.

“Jika bisnis tidak memiliki fokus pada rantai pasoknya, dapat timbul permasalahan pada bisnis tersebut. Konsekuensinya, bisnis dapat kehilangan omzet dan juga laba. Dengan kehilangan omzet serta laba, akan berdampak pada kemampuan bisnis untuk menjawab kebutuhan produksi bahkan keberlanjutan bisnis tersebut,” kata Hanna dalam Marketeers Hangout 2022: Ajang Kumpul UKM se-Indonesia bertema Belajar, Berkarya, dan Bertumbuh yang dihelat melalui Zoom, Rabu (10/8/2022).

Melihat pentingnya pengelolaan rantai pasok, Du Anyam melakukan sebuah inovasi dalam manajemen rantai pasok dengan melibatkan penggunaan teknologi. Penggunaan teknologi ini diwujudkan dalam sebuah aplikasi manajemen rantai pasok bernama Krealogi yang dibuat oleh Du Anyam untuk menggantikan proses pengelolaan rantai pasok secara manual yang berulang serta rawan kesalahan. 

“Sejak tahun 2019, kami sudah tidak melakukan pencatatan menggunakan buku atau manual lagi. Kami membuat sebuah aplikasi manajemen rantai pasok bernama Krealogi yang dapat diakses oleh para ibu-ibu pengrajin anyaman melalui smartphone atau handphone. Penggunaan teknologi ini meminimalisir hambatan yang kerap terjadi saat menggunakan pencatatan manual seperti catatan yang hilang akibat buku kebasahan, robek dan lain-lain,” ujar Hanna. 

Penerapan teknologi dalam pengelolaan rantai pasok Du Anyam membuat analisis produksi dan penelusuran pembayaran dapat dilakukan secara real time dan lebih efisien. Digitalisasi manajemen rantai pasok juga membuat monitoring produksi meningkat dua kali lipat dan mengurangi error atau kesalahan pada penghitungan dan penentuan harga.

“Setelah kami menggunakan aplikasi Krealogi untuk pengelolaan rantai pasok, tingkat kesalahan pada perhitungan dan penentuan harga di Du Anyam menurun secara signifikan sehingga persentasenya mencapai 0%. Dengan begitu, Du Anyam dapat meningkatkan penjualannya dan pada akhirnya kami bisa memberikan dampak ke lebih banyak perempuan di Indonesia,” tutur Hanna.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related