Digitalisasi UKM, Crowdo Hadirkan Platform Berteknologi Neobank

marketeers article
Finger pressing a digital button with the text digital transformation. Concept of digitalization of business processes. Composite between a photography and a 3D background. Horizontal image

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) di Indonesia jumlahnya lebih dari 60 juta. Namun, baru sebagian kecil yang sudah bersentuhan dengan teknologi digital.  Selain itu, UKM  masih kurang tersentuh oleh lembaga keuangan tradisional. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), financing gap untuk UKM diperkirakan mencapai Rp 2.300 triliun.

Untuk itu,  Crowdo meluncurkan platform digitalisasi UKM pertama di Indonesia dengan teknologi neobank. Platform ini untuk membantu bisnis melakukan digitalisasi operasional mereka.

Adanya platform ini bisa meningkatkan produktivitas melalui integrasi operasional supply chain dengan produk keuangan dan perbankan secara online. Sehingga, memungkinkan mereka untuk menghemat sumber daya dan fokus pada pertumbuhan bisnis mereka.

Platform baru Crowdo menawarkan solusi sederhana dan hemat biaya untuk dua masalah paling mendesak yang dihadapi pemilik bisnis UKM saat ini: digitalisasi supply chain dan transisi ke pinjaman online serta layanan perbankan. Crowdo menargetkan untuk membantu basis klien UKM untuk mendigitalisasi transaksi supply chain dengan nilai mencapai lebih dari Rp 14 triliun dan mengakses pinjaman serta produk keuangan lainnya.

“Kami telah menjadi yang terdepan dalam inovasi digital Indonesia di sektor Fintech sejak 2017. Kami berkomitmen untuk menghadirkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi UKM Indonesia yang memainkan peran penting dalam perekonomian. Peluncuran platform dengan teknologi neobank hari ini juga menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pemerintah untuk digitalisasi sektor UKM.” kata Reona Shimada, Group CEO Crowdo.

Ia menambahkan, melalui Crowdo, UKM bisa menikmati fasilitas pinjaman yang cepat dengan biaya kompetitif. Selain itu, juga mendapatkan akses ke pinjaman dan perbankan yang fleksibel berdasarkan rekomendasi dari sistem AI milik Crowdo.

Platform Crowdo tidak hanya memberikan solusi, namun juga mudah diadopsi dan intuitif. Teknologi inovatif yang menggerakkan platform dikembangkan sesuai dengan tren neobank terbaru, seperti full digital process, dokumentasi elektronik, dan AI. “Hal ini mengatasi hambatan utama dalam mengadopsi teknologi di sektor UKM dengan menawarkan antarmuka yang jelas dan mudah dipahami, serta pengalaman pengguna yang sederhana dan intuitif,” tambahnya.

Crowdo optimistis tahun 2021 menjadi tahun pemecahan rekor bagi bisnisnya dengan target menggandakan fasilitas pinjamannya. Selain itu, mendigitalisasi Rp 14 trilliun nilai transaksi supply chain untuk basis anggotanya.

“Kami yakin platform ini akan menjadi game-changer bagi UKM karena merupakan platform pertama yang mengintegrasikan digitalisasi operasional dengan solusi pinjaman dan perbankan. Poin pentingnya adalah platform ini mudah dipahami, dinavigasi, dan digunakan untuk setiap pemilik bisnis, sehingga tidak ada UKM yang tertinggal karena kurangnya literasi digital.  UKM  juga dapat segera pulih dari pandemi, menjadi lebih digital dan lebih kuat dari sebelumnya,” kata Nur Vitriani, Chief Operating Officer Crowdo Indonesia.

    Related