Diminati Investor, 38,7% Modal Ekonomi Digital Masuk ke Indonesia

marketeers article
Business Team Meetng Handshake Applaud Concept

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim perkembangan ekonomi digital di Tanah Air begitu pesat. Hal ini tercermin dari investasi pada sektor tersebut yang mencapai 38,7% dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Airlangga menyebut aliran modal yang masuk ke Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan negara lain. Dia pun optimistis perkembangannya akan terus positif dalam beberapa waktu ke depan.

“Investasi di sektor digital meningkat dari tahun ke tahun telah mencapai 38,7% dari total investasi di Asia Tenggara. Ini merupakan yang terbesar, baik di sektor e-commerce maupun fintech yang merupakan sektor paling cepat tumbuhnya, dan diminati para investor,” ujar Airlangga dalam pembukaan Bulan Fintech Nasional (BNF) 2021 dan Grand Launching Cekfintech.id secara virtual, Kamis (11/11/2021).

Menurutnya, kedua sektor tersebut menjadi yang paling diminati oleh para investor untuk menanamkan modalnya. Tak heran saat ini terdapat 275 perusahaan fintech yang ada di Indonesia.

Selain itu, kontribusi perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending dalam mendukung perekonomian nasional pun tak main-main. Hingga September 2021, nilai penyaluran pembiayaan fintech lending ini telah mencapai Rp 292,93 triliun atau hampir menyamai penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh pemerintah yang sebesar Rp 285 triliun.

P2P lending telah menyalurkan dana Rp 262,93 triliun. Bayangkan, ini dengan kecepatan yang setara dengan KUR yang diberikan pemerintah sebesar Rp 285 triliun,” ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, percepatan pertumbuhan ekonomi digital tak lepas dari penetrasi internet yang berlangsung di dalam negeri yang mencapai 78,6%. Penetrasi internet ini pun didukung oleh besaran penduduk di Tanah Air.

Adapun penetrasi internet ini jika didukung dengan pembangunan infrastruktur seperti jaringan internet 5G, pengembangan internet of things (IoT) dan blockchain, serta kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan semakin meningkatkan ekosistem digital di dalam negeri.

“Pengembangan ekosistem digital diharapkan bisa membuat berbagai terobosan dan inovasi agar mampu mengakses seluruh sektor keuangan, perekonomian, dan seluruh sektor yang digeluti masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related