Dorong Ekspor Produk Lokal, Kepri Siap Jadi Hub Indonesia Barat

marketeers article

Demi ekspansi produk lokal, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) punya rencana untuk menjadikan Kepulauan Riau (Kepri) sebagai Hub bagian Barat Indonesia untuk ekspor produk UKM. Sebelumnya, Provinsi Bali telah dijadikan Hub Timur ekspor produk-produk UKM.

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menilai, pembentukan Kepri sebagai Hub Barat sebagai langkah yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Lokasi Kepri sangat strategis karena berhadapan langsung dengan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja maupun Vietnam.

“Saya kira ini potensi yang sangat besar. Potensi pariwisata Kepri juga menjadi yang terbesar kedua setelah Bali. Provinsi Kepri bisa menjadi showcase untuk UKM dengan target pasar luar negeri,” ungkap Menteri Teten dikutip dari laman resmi KemenKopUKM.

Agar produk UKM memiliki potensi daya saing di pasar global nantinya, pemerintah sedang menyiapkan ekosistem UKM dalam meningkatkan kualitas produksi. Salah satu upayanya adalah dengan modernisasi alat produksi, melalui konsep rumah produksi yang sudah disiapkan KemenKopUKM, dan melakukan pendampingan bagi tiap pelaku bisnis.

“Apalagi Presiden Jokowi menaruh perhatian yang luar biasa terhadap isu packaging dan branding,” jelas Menteri Teten.

Sebagai solusi dari hal tersebut, Teten menekankan harus ada dukungan dari berbagai pihak secara menyeluruh untuk UKM. Tak hanya dari sisi packaging, tapi juga dari sisi pembiayaan. Terdapat dua hal yang menjadi fokus utama pemerintah, yakni produk yang berbasis kreativitas seperti produk custom dan yang berbasis inovasi teknologi.

Terkait masih banyaknya produk impor yang masuk ke Indonesia termasuk di Kepri, pemerintah terus melakukan koordinasi dengan e-commerce crossborder, sesuai arahan Presiden Jokowi agar tidak lagi menjual produk dari luar Indonesia yang dapat diproduksi oleh UKM Indonesia.

“Namun di sisi lain, masyarakat Indonesia juga harus mencintai produk anak bangsa sendiri. Kalau nggak dibeli ya mereka nggak punya kesempatan untuk meningkatkan mutunya,” tegas Menteri Teten.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related