Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong tingkat inklusi keuangan melalui kegiatan Hari Simpanan Pelajar (Simpel Day) 2019 dan Seminar “Digital Disruption; Banking for The Future” yang digelar bersama industri perbankan dan kementerian atau lembaga terkait di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, di Jakarta, Kamis (02/05/2019).
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Generasi Pelajar Cerdas dan Gemar Menabung” kegiatan SimPel Day diharapkan semakin menumbuhkan budaya menabung bagi pelajar Indonesia dan meningkatkan inklusi keuangan kaum muda.
Ketua Dewan Komisioner OJK , Wimboh Santoso mengatakan program SimPel Day diarahkan untuk memberikan edukasi dan inklusi keuangan serta mendorong budaya menabung sejak dini. SimPel dibuat untuk menarik dan mempermudah siswa mulai menabung sehingga melatih mereka mulai mengelola keuangan sejak dini dan merencanakan masa depan.
“Dengan adanya kegiatan SimPel Day diharapkan semakin menumbuhkan budaya menabung bagi pelajar Indonesia serta mendorong terwujudnya kepemilikan rekening bagi seluruh pelajar di Indonesia,” katanya.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Tirta Segara mengatakan SimPel dan SimPel iB syariah telah diluncurkan pada Juni 2015. Sejak diluncurkan, tabungan ini menarik minat banyak siswa.
“Pada akhir 2018 tercatat sebanyak 304 bank terlibat dalam tabungan ini. Dari sisi sekolah 326 ribu sekolah yang bekerja sama dengan bank untuk menyelenggarakan SimPel. Sementara, dari sisi jumlah rekening mencapai 14 juta rekening dengan nilai Rp 6,64 triliun”, ujar Tirta
Acara ini turut dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution dan para pimpinan Industri Jasa Keuangan serta sekitar 1.500 pelajar dari perwakilan sekolah di wilayah Jakarta yang ikut dalam ikrar Aksi Pelajar Indonesia Menabung di seluruh Indonesia.
Ikrar tersebut merupakan simbolisasi komitmen dan semangat para pelajar untuk melaksanakan budaya menabung sejak dini serta mendukung Aksi Indonesia Menabung.
Editor: Sigit Kurniawan