Dorong Pertumbuhan Bisnis, BNI Terus Lanjutkan Transformasi

marketeers article
Kelola Dana Pensiun, BNI Luncurkan BNI Simponi di Mobile Banking. (FOTO: 123rf)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mendorong pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan sejalan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan menyasar debitur top tier di segmen industri prospektif diiringi dengan kebijakan manajemen risiko yang prudent, BNI yakin penyaluran kredit dapat bertumbuh 7%-10% untuk 2022.

“Kami terus memperbaiki setiap lini operasional bisnis guna meningkatkan fundamental keuangan dan kapabilitas perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi, investasi, dan penyediaan solusi transaksi keuangan yang unggul melalui digitalisasi,” kata Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/10/2022).

BACA JUGA: Dorong Kinerja UKM, BNI Siapkan Promo di Pameran Kriya Nusantara

Dua berharap transformasi BNI juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena banyak peluang yang dapat digarap perusahaan pada semester II 2022. Apalagi, pertumbuhan konsumsi domestik masih relatif kuat yang akan mendorong perusahaan di berbagai sektor untuk melakukan ekspansi bisnis baik di segmen large commercial dan segmen kecil hingga konsumer.

Di samping itu, dalam rangka mendorong inklusi keuangan Indonesia, BNI menyiapkan berbagai channel serta program diharapkan mampu membantu mendorong pemerataan sekaligus peningkatan kestabilan ekonomi. BNI memiliki tiga product champion, yaitu BNI Mobile Banking untuk solusi perbankan bagi nasabah perorangan, BNIDirect untuk pengelolaan keuangan nasabah institusi, serta BNI Xpora yang memfasilitasi UKM lokal Indonesia untuk Go Internasional.

BACA JUGA: Gandeng BKPM, BNI Edukasi UKM Peroleh Nomor Induk Berusaha

“Kami juga memiliki lebih dari 164.000 Agen46 untuk memberikan layanan perbankan bagi masyarakat di berbagai pelosok daerah,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan transformasi BUMN sejauh ini telah membuahkan hasil berupa kinerja yang cemerlang dalam tiga tahun terakhir. Terlebih, BUMN berhasil mendorong program transformasi yang dibarengi dengan upaya peningkatan kinerja berkelanjutan.

Pada 2021, pendapatan BUMN mencapai US$ 160 miliar AS atau naik 18,8% secara tahunan, net profit BUMN mencapai US$ 9 miliar atau tumbuh 838% secara tahunan. Sementara itu, aset BUMN tercatat US$ 630 miliar yang mewakili 53% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Erick pun meyakini transformasi masih dapat menjadi kunci kesuksesan bagi perusahan milik negara serta pelaku bisnis secara keseluruhan untuk dalam menjawab perkembangan ekonomi ke depannya.

“Kami yakin penguatan portofolio, tata kelola, manajemen risiko, sumber daya manusia, kinerja korporasi, serta partner strategis dapat terus kami jaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” katanya.

Related