Dorong Wisata Kebugaran, Kota Solo Jadi Pilot Project Wellness Tourism

marketeers article

Pandemi COVID-19 berdampak bagi industri pariwisata Indonesia. Meski sempat terhantam, industri pariwisata sedang digenjot lagi oleh pemerintah. Salah satunya dengan mengembangkan wellness tourism. Wellness tourism merupakan wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan.

Wisata kebugaran ini diprediksi akan menjadi tren di masyarakat pascapandemi. Melihat hal tersebut, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mengembangkan wellness tourism di Indonesia. Dalam hal ini, Kota Solo dipilih menjadi proyek percontohan selain Yogyakarta dan Bali.

Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), menyampaikan bahwa wisata kebugaran menjadi potensi wisata pascapandemi, terutama dari sisi strategi pemulihan pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, Kemenparekraf berkomitmen untuk memaksimalkan potensi tersebut, dimulai dari pengembangan dan promosi wisata kebugaran di tiga daerah, yakni Solo, Yogyakarta, dan Bali.

“Kami harap wisata ini bisa menjadi top of mind bagi wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara. Tidak hanya tiga daerah tersebut, ke depannya masih banyak daerah-daerah lain yang akan dikembangkan potensinya,” kata Angela dalam peluncuran Aroma Wellness Festival (AWF) di Ndalem Doyoatmajan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/11/2021).

Angela menambahkan wisata kebugaran akan menjadi tren yang menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat saat ini semakin peduli terhadap kesehatannya, baik itu kesehatan fisik, mental, emosional, spiritual, hingga sosial.

“Isu kesehatan menjadi isu yang paling banyak diperbincangkan saat ini. Untuk itu, kegiatan ini bisa menguatkan kesadaran tentang potensi wisata kebugaran di Indonesia, dan semakin mengukuhkan Kota Solo sebagai the City of Java Wellness,” tutur Angela.

Saat pandemi, sambung Angela, terlihat peningkatan pencarian di internet dengan topik “wellness destination”. Indonesia pada tahun 2017 berada di peringkat ke-17 sebagai destrinasi wisata kebugaran menurut riset Global Wellness Tourism Economy. Bahkan, segmen ini tercatat mampu menyerap Angkatan kerja sebanyak 1,31 juta orang.

“Ada kesempatan besat bagi Indonesia untuk meningkatkan potensi wisata kebugaran secara global dan potensi pertumbuhannya di masa mendatang. Apalagi, kita memiliki kekayaan alam, budaya, dan tradisi yang menjadi aset penting bagi wisata kebugaran, seperti produk herbal, jamu, aromaterapi, meditasi, retret, makanan sehat, geotermal, dan masih banyak lagi,” tambah Angela.

Sementara itu, Gibran Rakabuming, Walikota Solo mengatakan wisata ini yang telah menjadi gaya hidup dan mengubah perilaku masyarakat. Oleh karena itu, sebagai pilot project wisata kebugaran, Kota Solo bersama dengan Indonesia Wellness Institute (IWI) meluncurkan merek pariwisata Kota Solo, yaitu Solo Wellness City, City of Java Wellness.

“Kota Solo akan menjadi pilot project sebagai Indonesia Wellness City. Saya berharap langkah awal ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan bisa menular bagi kota-kota lain,” tutup Gibran.

Related