Dua Jurus Scott’s Menggarap Pasar Suplemen Anak

marketeers article

Scott’s sebagai merek vitamin dan suplemen bagi anak, memiliki komitmen untuk terus menjadi partner para ibu dalam tumbuh kembang anak. Scott’s memahami cita-cita para ibu untuk melihat anak-anaknya sukses. Untuk itu, Scott’s mencoba memberikan apa yang dibutuhkan anak, terutama dalam pemenuhan nutrisi anak.

Kami menyadari bahwa kebutuhan para ibu dalam perkembangan anak ada tiga hal, yaitu menjaga imunitas, menjadikan anak pandai, dan menjadikan anak mudah makan. Untuk itu, Scott’s membantu memenuhi kebutuhan dasar anak dengan kandungan vitamin A, vitamin D, kalsium, dan Omega 3. Namun, kami tidak mengklaim anak akan langsung mudah makan dengan mengonsumsi Scott’s karena tidak ada bukti empiris,” ujar Danny Hadhyan, Marketing Director GSK dalam peluncuran kampanye #Momazing di Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Ia mengatakan bahwa komitmen Scott’s sebagai partner ibu akan terus berlanjut. Scott’s mengedepankan kontinuitas, baik dalam hal inovasi, komunikasi, dan aktivitas. Salah satu inovasi yang dilakukan Scott’s. Saat ini Scott’s memiliki jajaran produk, yaitu Scott’s Emulsion yang semula hanya original, sekarang bertambah dengan varian jeruk. Lalu, ada Scott’s Chewy Vit.Cberupa permen yang membantu menjaga daya tahan tubuh anak. Produk ini tersedia dalam rasa blackcurrant & peach, blackcurrant, mixberries, dan orange yang disukai anak.

Kemudian, Scott’s juga menjalankan aktivitas yang berkelanjutan. Saat ini, Scoot’s sedang menyelenggarakan kampanye #momazing yang mengajak para ibu untuk berbagi pengalaman ‘momazing’ yaitu momen yang dinilai membanggakan bagi para ibu saat anak melakukan sesuatu yang luar biasa, seperti momen di mana anak bisa menulis, memanggil mama untuk pertama kali, dll.

Selain kontinuitas, Scott’s terus berupaya membentuk kedekatan dengan konsumen dengan cara membuat mereknya selalu relevan. Scott’s ingin mereknya menjadi merek yang dicintai konsumen. Ketika konsumen mencintai suatu produk, mereka akan membela produk tersebut dan menjadikan hal-hal lain tidak relevan. “Kami membuat relevansi bagaimana produk kami memberikan add value dalam hidup konsumen. Kami harus mengetahui kebutuhan para ibu seperti apa sehingga kami dapat memenuhi apa yang mereka butuhkan,” pungkasnya.

Related