Dukung Industri Kreatif, JAVME Akan Digelar untuk Pertama Kalinya

marketeers article
Konferensi pers JAVME. (FOTO: Marketeers/Eric)

Industri kreatif, terutama di bidang seni pertunjukan dan seni musik, merupakan industri yang sangat dekat dengan produk-produk audio video. Untuk mendukung pertumbuhan dalam industri tersebut, Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) pun hadir sebagai pameran audio video pertama di Indonesia.

Lewat pameran yang digelar oleh Songolas Exhibition Services (19 Events) ini, maka pegiat industri kreatif tak perlu lagi hanya mengandalkan pameran audio video yang digelar di luar negeri.

Deny Yunus, Direktur Songolas Exhibition Services mengatakan, pamaren ini akan menghadirkan beragam produk-produk audio dan video dengan teknologi terbaru. Sehingga, JAVME bisa hadir sebagai pendukung pertumbuhan ekosistem industri otomotif di Tanah Air.

BACA JUGA: Westin Wedding Fair 2024: Pameran Pernikahan Berbalut Seni dan Teknologi

“Pameran ini adalah wujud kolaborasi kita bersama sub-sektor industri Pro Audio untuk kebutuhan audio, Pro Media untuk kebutuhan visual media, Pro Light untuk kebutuhan pencahayaan, Pro Stage untuk kebutuhan panggung, serta Pro Music untuk kebutuhan instrumen musik. Kami juga mendapatkan dukungan penuh dari APAVMI selaku Asosiasi Penggiat Peralatan Audio Video Musik Indonesia,” kata Deny Yunus dalam konferensi pers JAVME di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Pameran ini sendiri akan digelar pada 27 hingga 30 November 2024 di Hall B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran ini digagas sebagai pameran dagang atau business to business (B2B) internasional terlengkap di Indonesia.

Menurutnya, sasaran utama dari pameran yang hadir dalam area sekitar 5 ribu meter persegi ini adalah para produsen, distributor, penyedia layanan, dan profesional industri audio visual dan musik di Indonesia.

Selain itu, JAVME juga bisa menjadi sarana bagi para profesional seperti konsultan, pemilik bisnis, DJ, manajer acara, production house, sound engineer, desainer, serta influencer yang ingin memenuhi kebutuhan perangkat audio video.

BACA JUGA:Libatkan 116 Merek, PEVS Jadi Pameran EV Terbesar di Asia Tenggara

Mohamad Amin, Direktur Musik, Film, dan Animasi dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengatakan, perkembangan sektor industri audio, video, musik, dan pencahayaan panggung di Indonesia sendiri telah menjadi tulang punggung perkembangan beberapa sektor industri seperti penata acara, hiburan, teknologi audio video untuk worship-hall, dan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

Karenanya, ekosistem dalam industri ini menjadi industri yang cukup penting. Mengingat, dari segi pendapatan negara, industri hiburan Indonesia sampai pertengahan 2023 telah memberikan penerimaan mencapai Rp 640 milyar dari pajak acara-acara hiburan seperti festival musik saja.

“Ketika kita bicara industri audio, video, musik, saya teringat betapa besarnya efek konser musik pada getaran ekonomi. Kita bisa lihat contohnya dari konser-konser selama tahun 2024, yang bisa memberikan lonjakan pemesanan hotel, pariwisata, dan penjualan lokal. Saya berharap, pameran ini adalah salah satu bagian untuk membentuk industri-industri kita, terutama untuk memajukan industri konser yang efeknya luar berharap terhadap ekonomi,” kata Mohamad Amin.

Related

award
SPSAwArDS