Dukung Pebisnis, IBM Siapkan Platform Multicloud Hybrid

marketeers article
PRAGUE, CZECH REPUBLIC MAY 22: IBM company logo on headquarters building on May 17, 2017 in Prague, Czech republic. IBMs revenue declines stretch to 20 consecutive quarters fighting rivals in cloud business.

Berbagai perusahaan lintas industri mulai menerapkan proses bisnis berbasis cloud. Tidak saja, perusahaan berskala besar, namun perusahaan rintisan pun banyak yang sudah langsung menggunakan cloud ketika memulai bisnis.

Meski begitu, secara umum masih terdapat tantangan dalam menggunakan teknologi cloud ini. Di antaranya, kesiapan infrastruktur perusahaan. Kemudian, ada kendala regulasi di masing-masing industri  yang membuat penerapan cloud tidak serta merta bisa dilakukan.

Secara umum, transisi pelaku bisnis menuju cloud ini terbagi dalam dua tahap. Pertama, masih bersifat random dalam arti menggunakan berbagai platform untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan layanan. Kedua, dilakukan secara menyeluruh dan terencana di semua lini bisnis. Termasuk, untuk keperluan proses bisnis di internal perusahaan.

“Saat ini, kita sudah mulai masuk ke chapter kedua. Tapi, masih dengan catatan di industri-industri tertentu, seperti finansial, masih dilakukan dengan penuh kehati-hatian,” kata Lianna Susanto, Country Manager Cloud and Solutions IBM Indonesia di acara Digital Transformasi Summit 2019, hari ini (05/08/2019).

Ia menambahkan bahwa IBM telah membangun platform multicloud hybrid dan sarana yang dibutuhkan pelanggan kami untuk melakukan perjalanan jangka panjang mereka menuju cloud dengan standar terbuka dan umum yang menjangkau lintas cloud, lintas aplikasi dan lintas vendor dengan Red Hat.

“Untuk mencapai transformasi digital, perusahaan perlu memanfaatkan teknologi baru dan menyelaraskan ketiga penggeraknya, perusahaan memerlukan infrastruktur cloud yang hybrid agile, terbuka, aman dan dikelola serta memungkinkan untuk menggunakan lingkungan cloud, publik, dan multicloud dengan mudah,” tambahnya.

Seperti yang diketahui, pada awal Juli 2019, IBM menuntaskan akuisisi Red Hat sebesar US$34 miliar dengan tujuan memosisikan IBM sebagai penyedia cloud hybrid terdepan. Selain itu,   memperluas inovasi open source Red Hat. IBM dan Red Hat ke depannya akan menghadirkan platform multicloud hybrid terdepan.

Platform multicloud hybrid terbuka IBM akan menciptakan lingkungan yang dapat beroperasi dengan aman yang tidak bergantung pada infrastruktur perusahaan. Dengan platform tersebut, mereka dapat membangun dan menyebarkan rangkaian aplikasi mission-critical di mana saja dari pusat data manapun, serta cloud privat dan multiple public termasuk AWS, Azure, Google Cloud Platform, Alibaba dan IBM Cloud, dan lainnya.

“Dengan layanan hybrid ini semakin menegaskan differensiasi IBM. Selain itu, kami juga memiliki multicloud management yang menambah keunggulan kami,” pungkasnya.

    Related