e-Commerce dan Fintech Diprediksi Jadi Motor Pemulihan Ekonomi Nasional

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
01 September 2020
marketeers article

Tren penggunaan e-commerce terus mencatat peningkatan sejak tahun 2019. Menurut riset yang dilakukan oleh Facebook dan Bain & Company pada Juni 2020, ada 28% konsumen yang baru menggunakan e-commerce di Asia Tenggara saat pandemi.

Di Indonesia, fintech pembiayaan kredit Kredivo mencatat adanya peningkatan frekuensi belanja di e-commerce hingga lebih dari 70% pada Semester I-2020. Hal ini dibarengi dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap transaksi daring di Indonesia.

“Peningkatan ini juga menjadikan peran fintech semakin penting di lanskap konsumsi di Indonesia. Terlebih, kami juga melihat adanya peranan fintech dalam menjaga daya beli masyarakat,” kata Lily Suriani, General Manager Kredivo Indonesia.

Dari data yang sama, Kredivo mengungkapkan bahwa pembelanjaan di e-commerce banyak terjadi untuk produk kebutuhan pokok. Di antaranya makanan, pulsa telepon dan data selular, home appliances, kesehatan dan kecantikan, hingga penunjang hobi dan olahraga.

Sejalan dengan data internalnya, riset yang dilakukan Kredivo dan Katadata Insight Center juga menunjukkan peningkatan transaksi pembelanjaan daring terjadi pada anak muda. Anak muda rentang usia 18-35 tahun mengalokasikan setidaknya ada 4,7%-5,1% pendapatannya per bulan untuk berbelanja di platform daring.

Sementara itu kategori usia di atas 35 tahun mengalokasikan 3,6%-4,3% pendapatannya per bulan untuk berbelanja daring. Dengan kata lain, data ini memperlihatkan adanya potensi e-commerce dan fintech untuk mengembalikan kondisi perekonomian nasional.

Apalagi di kondisi pandemi yang mengharuskan adanya pembatasan. Kegiatan konsumsi yang biasanya dilakukan secara langsung kini semakin bergerak ke arah digital.

Menurut Lily, pergeseran perilaku belanja ini juga didukung oleh sejumlah faktor. Di antaranya kenyamanan dan efisiensi belanja yang ditawarkan platform daring.

“Dari sisi fintech sendiri, ada nilai kenyamanan, bunga rendah, dan prinsip responsible yang ditawarkan sehingga banyak pengguna kami yang merasa lebih bijak berbelanja di e-commerce. Saya rasa faktor-faktor ini yang berhasil meningkatkan minat belanja secara daring oleh masyarakat,” kata Lily.

Melihat kondisi ini, Lily berpendapat bahwa ke depannya penggunaan e-commerce untuk berbelanja dan fintech sebagai alat pembayaran akan terus meningkat seiring dengan lanskap pasar yang semakin digital.

Untuk itu, Kredivo menargetkan untuk meningkatkan penetrasi, salah satunya dengan menggandeng lebih banyak lagi partner dan berinovasi pada fitur dan layanan.

“Kini kami sudah berpartner dengan lebih dari 1.000 e-commerce dan merchant. Tahun ini tentu akan meningkat berbarengan dengan upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional lewat platform belanja daring,” tutup Lily.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related