e-Commerce Paling Unggul Selama Ramadan, Tokopedia Atau Shopee?

marketeers article
Siapa e-commerce terbaik selama Ramadan? (Ilustrasi: 123RF)

Ramadan merupakan bulan berbelanja online paling tinggi dalam budaya masyarakat Indonesia. Maraknya kemeriahan serta antusiasme yang tinggi dari masyarakat dalam berbelanja online terlihat sejak momen menjelang Ramadan hingga Hari Raya Lebaran. Kondisi ini menjadi momen penting bagi semua pemain e-commerce hingga terlihat persaingan sengit antarpemain selama Program Ramadan yang dihadirkan oleh setiap pemain, baik melalui ragam inovasi, fitur menarik, hingga promo terbaik.

Merespons kondisi tersebut, Snapcart melakukan riset konsumen untuk mengetahui tren perilaku masyarakat dalam berbelanja online selama tiga bulan terakhir, khususnya periode Ramadan hingga perayaan Hari Raya Idulfitri. Riset ini dilakukan dengan metode online yang diikuti oleh 1.000 responden dari usia 20-35 tahun, yang tersebar di berbagai area di Indonesia.

Riset Snapcart “Perilaku Belanja Online Masyarakat Selama bulan Ramadan” menunjukkan bahwa 77% konsumen di Indonesia mengaku Shopee merupakan merek yang paling diingat atau menjadi top of mind saat ingin berbelanja kebutuhan keluarga maupun individu selama masa persiapan hingga selama bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Posisi ini diikuti Tokopedia 18% dan Lazada 4%.  Situs belanja online lain yang juga disebut konsumen adalah Bukalapak, Blibli dan JD.ID.

“Di antara tiga pemain e-commerce, Shopee terlihat paling aktif dalam memperkuat posisinya melalui berbagai program yang dihadirkan, seperti iklan, acara TV, live stream, video, promo, dan kolaborasi lainnya. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat yang menjadikan Shopee unggul dalam penilaian merek yang paling diingat selama bulan Ramadan dengan presentase yang cukup signifikan,” kata Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia dalam laporannya.

Kampanye Ramadan Paling Diminati

Setiap tahunnya para pemain e-commerce menghadirkan program spesial selama persiapan Ramadan hingga Idulfitri. Hampir semua responden mengaku turut berpartisipasi aktif dan telah memanfaatkan berbagai program spesial Ramadan yang disajikan oleh situs-situs online untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan.

Survei mengatakan, terdapat tiga program yang paling diminati oleh responden. Shopee Big Ramadan Sale merupakan program yang paling diminati dimana 88% responden mengaku turut berbelanja dan memanfaatkan promo serta hiburan yang dihadirkan Shopee, diikuti dengan 41% belanja di Tokopedia Ramadan Ekstra, 19% berbelanja di Lazada Ramadan Festival, dan 3% tidak menyebut.

Di sisi lain, Ramadan banyak mengubah kecenderungan perilaku sebagian besar masyarakat Indonesia. Pada masa bulan puasa lalu, banyak masyarakat Indonesia yang lebih aktif pada malam hari daripada siang hari. Perubahan perilaku ini juga terlihat dalam kebutuhan mereka dalam berbelanja online.

Hasil riset Snapcart menemukan 34% responden lebih suka berbelanja pada malam hari (antara pukul 18.00-24.00), diikuti 29% responden berbelanja pada siang hari (pukul 12.30-15.00), 15% responden suka berbelanja pas waktu ngabuburit (pukul 16.00-18.00) sambil menunggu waktu berbuka puasa, 14% responden mengaku lebih suka belanja pada pagi hari (pukul 09.00-11.00).

“Dan, 8% responden mengaku suka memanfaatkan waktu setelah sahur sambil menunggu subuh (pukul 03.00-06.00) untuk berbelanja online. “Ini menarik. Dibandingkan pada bulan biasa, umumnya orang jarang belanja di malam hari,” kata Astrid.

Tren perilaku belanja online juga dapat diamati melalui pilihan produk paling banyak dibeli selama Ramadan 2022. Riset Snapcart menunjukkan, produk fesyen dan aksesori menempati posisi paling tinggi 68%, diikuti sebanyak 49% responden membeli produk-produk makanan dan minuman untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari, seperti sahur dan berbuka puasa. Kemudian sebanyak 45% responden membeli produk kosmetik dan perawatan, sedangkan 31% responden lainnya mengaku membeli peralatan rumah tangga.

“Ini sesuai dengan budaya Indonesia, Ramadan dan Lebaran identik dengan memakai baju baru. Produk fesyen dan aksesori pun menjadi peringkat nomor satu,” tutup Astrid.

Related