Ekonomi 2023 Suram, Ini Cara Pemerintah Selamatkan UKM

marketeers article
Ilustrasi pelaku UKM, sumber gambar: 123rf

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki memperingatkan pada tahun depan kondisi perekonomian bakal semakin sulit. Bahkan, krisis tahun depan akan memukul semua bisnis mulai dari korporasi besar hingga UKM.

Teten menyebut untuk meminimalisasi tekanan kepada usaha kerakyatan, pemerintah tengah mempersiapkan berbagai stimulus. Di antaranya kebijakan restrukturisasi kredit hingga bantuan modal melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang jumlahnya akan ditambah.

“Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa ekonomi tahun depan tidak mudah, ada yang menyatakan resesi dunia. Ini tentu akan berdampak pada UKM,” kata Teten di Jakarta Kamis (6/10/2022).

Menurutnya, sejauh ini UKM di Indonesia didominasi oleh usaha kuliner dengan pasar domestik sebagai target utama penjualannya. Dengan adanya krisis ekonomi, diperkirakan memukul daya beli dan konsumsi nasional.

Tak hanya itu, Teten memperkirakan, supply bahan baku UKM pada tahun 2023 akan mengalami gangguan. Dia pun mengimbau pelaku UKM untuk berisap-siap menghadapi kemungkinan terburuk dari krisis ekonomi yang sudah di depan mata.

“Kami sedang mempelajari kemungkinan-kemungkinan kebijakan yang harus disiapkan, apakah akan melanjutkan kembali program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, termasuk menyediakan pembiayaan murah. Tapi di sisi lain dari sisi demand, kami mendorong belanja pemerintah terus diperbanyak,” ujarnya.

Teten menambahkan langkah lain yang akan dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan usaha kerakyatan, yakni menjadikan UKM masuk dalam rantai pasok BUMN. Sementara itu, dari sisi permodalan, dana segar senilai Rp 460 triliun disiapkan untuk program KUR 2023.

“Kami sangat optimistis pemerintah mampu menyelamatkan UKM. Selama ini UKM bisa menjadi tulang punggung ekonomi selama krisis ekonomi, kenyataannya 99,9% pelaku usaha di Indonesia itu UKM meskipun kalau dibandingkan dengan yang besar kurang produktif,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related