Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Kisaran 5,2%

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu di bawah 5%. Meski terbilang menurun, bila dibanding ekonomi global Indonesia masih berada dalam tren stabil. Diperkirakan ekonomi pada tahun 2016 ini semakin membaik. Salah satunya, Standard Chartered yang baru-baru ini merilis prediksi pertumbuhan versi mereka untuk kuartal kedua 2016.

Menurut ekonom senior Standard Chartered Aldian Taloputra, perekonomian secara makro tahun ini mulai membaik. Itu juga dilihat dari pergerakan kebijakan Bank Indonesia yang mulai mempermudah banyak sisi. “BI all out tidak hanya bunga yang dipotong, LTV pun dinaikan. Lalu, mortgage untuk rumah kedua juga diperlunak. Semua tujuannya satu, untuk mendorong kredit,” ujarnya di Jakarta pada Kamis (16/6/2016).

Salah satu sektor yang ingin terus didorong BI adalah sektor properti. Menurut Aldian, 70% investasi di Indonesia berbentuk bangunan alias infrastruktur. “Saya perhatikan juga penjualan semen naik terus di Indonesia,” sambung Aldian.

Selain mencoba mendorong sektor bangun membangun, indikator lain pertumbuhan akan lebih baik dibanding tahun lalu adalah bangkit perlahan-lahannya industri otomotif. Menurut data yang ditunjukan Aldian, penjualan mobil dan motor mulai membaik walau tidak meningkat tajam.

Jadi, setidaknya pertumbuhan ekonomi menurut perkiraan Aldian akan berada di kisaran 5,2%. “Di atas atau di bawah itu, saya sedikit koreksi tidak akan di atas, tapi di bawah angka itu. Tapi, tidak jauh dari kisaran itu untuk semester dua tahun ini,” jelas Aldian.

Sementara, dari sisi inflasi ia memperkirakan akan ada di kisaran 4,9%. Pemicu-pemicunya adalah kenaikan tarif listrik untuk rumah-rumah kecil yang ditujukan untuk meningkatkan pemasukan negara. Harga makanan pun akan mengalami kenaikan setelah melewati masa panen. Untuk nilai tukar Aldian memprediksi di akhir tahun rupiah akan stabil di angka Rp13.600.

Menilik dari investasi di bidang bangunan, pemerintah tampaknya akan tetap fokus membangun di sektor infrastruktur. Sektor ini tentu tidak murah. Salah satu yang coba digenjot adalah tax amnesty.

“Kebijakan ini adalah solusi jangka pendek sebenarnya. Tapi, bisa dilakukan walau mungkin ekspektasinya jangan terlalu besar,” tutup Aldian lagi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related