Ekonomi Kian Menantang, Penjualan Apple Anjlok hingga 5%

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123RF)

Apple, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) melaporkan pendapatan, laba, dan penjualan yang meleset dari ekspektasi untuk berbagai lini bisnisnya. Penjualan Apple secara keseluruhan untuk kuartal terakhir 2022 merosot 5% secara year on year (yoy), penurunan pertama sejak 2019.

Dilansir dari CNBC, Jumat (3/2/2023), Tim Cook, CEO Apple menuturkan ada tiga faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan, yaitu penguatan dolar AS, masalah produksi di Cina yang berdampak terhadap unit iPhone 14 dan iPhone 14 Pro Max, serta lingkungan ekonomi makro secara keseluruhan.

“Pada faktor ketiga, menurut saya adalah lingkungan ekonomi makro yang menantang, semua orang tahu itu,” kata Cook.

BACA JUGA: Twitter Blue Tersedia di Ponsel Android, Biaya Sama dengan iOS

Saham Apple sempat merosot 4% pada perdagangan, Kamis (2/3/2023) waktu setempat, meski akhirnya naik setelah memaparkan prospek kuartal awal tahun. Berdasarkan poin-poin data perusahaan, penjualan iPhone tidak akan menurun secepat yang terjadi pada kuartal terakhir tahun lalu.

Apple memang tidak memberikan detail proyeksi kinerja untuk kuartal pertama tahun 2023. Hal itu telah dilakukan perusahaan sejak 2020 lantaran ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Namun, Luca Maestri, CFO Apple menegaskan pendapatan kuartal pertama tahun 2023 akan mengalami tren penurunan yang sama dengan triwulan terakhir. Bisnis layanan Apple akan tumbuh, sementara penjualan Mac dan iPad diperkirakan merosot dua digit secara yoy.

BACA JUGA: Pendapatan CEO Apple Turun 40% Lebih, Segini Jumlah Gajinya

Adapun penjualan iPhone akan turun tipis pada kuartal I tahun 2023, tak separah yang terjadi di triwulan terakhir sebelumnya. Ini menjadi kali pertama proyeksi analis meleset untuk penurun pendapatan Apple dalam tujuh tahun terakhir.

Hal itu juga menunjukkan kemunduran bisnis perusahaan setelah selama dua tahun terakhir sukses menggenjot kinerja, berkat penjualan komputer baru untuk bekerja dan bersekolah dari rumah. Kinerja kuartal terakhir 2022 menjadi rapor merah pertama bagi Apple sejak 2019, dan menjadi penurunan pendapatan kuartal terburuk sejak kuartal III 2016.

Cook mengakui pasokan iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max berkurang secara signifikan selama kuartal terakhir 2022. Hal ini membuat pasokan yang dijual ke konsumen sangatlah terbatas.

Pabrik perakitan iPhone utama di Cina terpengaruh oleh lockdown selama kuartal terakhir 2022, yang sudah diwanti-wanti investor sejak November tahun lalu. Namun, Cook memastikan produksi lini iPhone kini telah kembali normal.

“Kami memiliki update tentang hal itu pada tanggal 6 November dan itu berlangsung hingga sebagian besar bulan Desember. Jadi ada gap besar di sana,” kata Cook.

Sementara itu, Cook mengakui lingkungan ekonomi makro yang menantang memengaruhi penjualan iPhone, Mac dan perangkat lain, seperti Apple Watch. Penjualan andalan Apple, yaitu iPhone dan Mac merosot. Adapun perangkat lain, seperti AirPods dan Apple Watch turun lebih dari 8%.

Related