Ekonomi Kian Suram, GoTo PHK 1.300 Pekerja

marketeers article

Kabar tak sedap kembali terdengar pada industri perusahaan rintisan (startup) Tanah Air akibat kondisi perekonomian yang makin suram. Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kembali terjadi di dunia startup.

Raksasa teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan untuk melakukan PHK kepada 1.300 pekerjanya. Jumlah tersebut setara dengan 12% dari total karyawan.

BACA JUGA: Bersinergi, Gojek Sediakan KPR Subsidi ke Mitra Driver

Andre Soelistyo, Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo mengatakan kebijakan PHK merupakan jalan terakhir yang ditempuh perusahaan untuk menyelamatkan bisnis. Dia bilang kondisi ekonomi saat ini makin penuh tantangan.

“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang. Karyawan yang terdampak akan menerima pemberitahuan hari ini. Perusahaan berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi karena mereka telah bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan,” kaya Andre melalui keterangannya, Jumat (18/11/2022).

BACA JUGA: Dorong Pertumbuhan Bank Digital, Bank Jago Serukan Kolaborasi

Menurutnya, tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

Untuk mendukung percepatan pertumbuhan, kata Andre, sejak awal tahun GoTo juga melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama. Pada akhir kuartal II tahun 2022, perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp 800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.

“Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu),” ujarnya.

Tidak hanya itu, GoTo juga memberikan dukungan pencarian kerja serta layanan konseling. Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo, yang mana perusahaan dapat memberikan rekomendasi kepada berbagai perusahaan dalam jaringan rekanan bisnis Grup GoTo. 

Selanjutnya, fasilitas konseling karier, keuangan, dan psikologi akan tersedia sampai akhir bulan Mei 2023.

“Keputusan ini tidak mempengaruhi layanan GoTo kepada konsumen serta komitmen Perusahaan terhadap mitra pengemudi dan pedagang,” tuturnya.

Related