Ekonomi Sulit, Amazon Lakukan PHK Terbesar Selama Beroperasi

marketeers article
Ekonomi Sulit, Amazon Lakukan PHK Terbesar Selama Beroperasi (FOTO: 123RF)

Amazon memulai proses Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di lintas divisi perusahaan pekan ini. Manajer telah mulai memberitahu karyawan bahwa mereka memiliki waktu dua bulan untuk mencari pekerjaan baru, masuk di divisi lain dalam perusahaan atau menerima pesangon.

Perusahaan dikabarkan memberhentikan setidaknya 10.000 pegawai, yang berarti sekitar 3% dari total tenaga kerja di Amazon. Angka tersebut akan menandai PHK terbesar yang pernah dilakukan oleh raksasa e-commerce dan komputasi awan selama hampir 30 tahun beroperasi.

BACA JUGA: PLN-Amazon Teken Kesepakatan untuk Proyek PLTS 210 MW

Andy Jassy, CEO Amazon akan lebih banyak melakukan PHK di divisi produksi perangkat seperti Alexa. Divisi produksi perangkat Amazon, yang meliputi Echo Products, Fire Tablets, dan Alexa, menjadi kandidat utama untuk PHK, karena dilaporkan beroperasi dengan kerugian pendapatan US$ 5 miliar per tahun.

“Sebagai bagian dari proses peninjauan perencanaan operasi tahunan kami, kami selalu mengevaluasi proses bisnis kami, dan mengubah proses bisnis yang kami rasa perlu untuk diubah. Seperti yang telah kami lalui, mengingat kondisi makro-ekonomi saat ini, beberapa tim melakukan penyesuaian, yang dalam beberapa kasus berarti peran tertentu tidak lagi diperlukan. Kami tidak menganggap enteng keputusan ini, dan kami berusaha untuk mendukung setiap karyawan yang mungkin terpengaruh,” kata Kelly Nantel, Juru Bicara Amazon kepada TechCrunch, Kamis (17/11/2022).

BACA JUGA: Amazon Luncurkan Amazon Shipping, Layanan Logistik di India

Divisi ritel dan sumber daya manusia juga akan terpengaruh, bersama dengan layanan cloud gaming perusahaan yang bernama Luna. Kondisi makro-ekonomi yang sedang sulit disebut perusahaan menjadi hambatan keuangan utama bagi semua bisnis, mulai dari startup tahap awal terkecil hingga perusahaan multinasional terbesar.

Amazon bukan satu-satunya perusahaan teknologi besar yang melakukan pemotongan besar karena bersiap menghadapi resesi. Pekan lalu, Meta memberhentikan 11.000, atau sekitar 13% dari seluruh tenaga kerja perusahaan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related