Ekspansikan Bisnis, MMS Land Perkenalkan Hotel Sae Gianyar

marketeers article
Resor Sae dari MMS Land (Foto: MMS Land)

MMS Land menambah portofolionya dengan mengambil alih kepemilikan Rumah Luwih, sebuah resor berarsitektur kolonial mewah di daerah Gianyar, Bali. Setelah diakuisisi, Hotel ini diberi nama baru “Sae” yang berasal dari Bahasa Jawa dan Sunda yang artinya bagus.

Lini bisnis MMS Group Indonesia yang bergerak di bidang properti ini berfokus pada industri perhotelan sesuai dengan visinya, yakni bertumbuh sebagai perusahaan property dan hospitality yang berkomitmen memberikan value added dan service excellence.

Hotel Sae Gianyar menjadi hotel tepi pantai yang mewah, didesain oleh arsitek kenamaan Hadiprana dengan gaya rancangan ala rumah kolonial klasik Indonesia. Pelayanan bintang lima yang personal menjadi nilai jual dari hotel ini.

Dalam hal ini, perusahaan memberikan pengalaman menginap di Rumah Luwih terasa seperti retret liburan, mulai dari jalan-jalan saat matahari terbit di pantai hingga makanan rumahan yang lezat.

BACA JUGA: MMS Group Indonesia dan PLN Kerja Sama Dukung Hilirisasi Mineral

Soal fasilitas, tamu juga bisa tamasya ke berbagai atraksi budaya dan ekowisata terdekat. Dilengkapi dengan fasilitas Meetings, Incentives, Conferences & Exhibitions (MICE) khususnya untuk pesta pernikahan, Rumah Luwih menawarkan latar keindahan pantai yang memesona terutama pada saat matahari terbenam. 

Perusahaan melihat, Indonesia sebagai destinasi wisata membuat industri perhotelan menjadi  bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan recurring income yang stabil.

BACA JUGA: MMS Group Indonesia Perkuat Pasokan Batu Bara untuk PLN

“Pengambilalihan Hotel Sae Gianyar adalah investasi strategis untuk menangkap segmentasi pasar kelas premium yang membutuhkan penginapan dengan ruang privasi yang elegan dan berkelas,” ujar Andre Chandra Biantoro, CEO MMS Land dalam laporannya.

Soal potensi pariwisata, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mencapai 3,92 juta hingga Oktober 2022  atau naik 215,16% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Sedangkan untuk hotel berbintang pada Oktober 2022, tingkat hunian naik berkisar 52,31% dibandingkan Oktober 2021. Hal ini menjadikan industri perhotelan menjadi primadona penanaman modal di sektor properti.

“Investasi properti merupakan instrumen yang paling aman karena sifatnya yang anti inflasi. Sebab itu, sejak tahun 2018, MMS Group Indonesia yang merupakan perusahaan energi mulai melebarkan sayapnya ke dunia properti dengan membangun dan mengakuisisi gedung perkantoran, hotel serta residensial,” tutup Andre.

Related