Ekspor Rumput Laut, Luhut Jajaki Pasar Korsel

marketeers article
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Korea Selatan. Sumber gambar: Humas Menko Marves.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) tengah menjajaki potensi ekspor rumput laut ke Korea Selatan (Korsel). Selain itu, dia juga menjajaki potensi kerja sama di bidang high technology dan inovasi.

Luhut mengatakan pemerintah membuat satu paket lokasi untuk kerja sama yang fokus untuk pengembangan rumput laut dan perikanan. 

“Sebagai negara yang kaya akan sumber daya maritim, kami sungguh berharap Korea dapat membuka pasar untuk produk perikanan dari Indonesia,” kata dia usai bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korsel, Y. M. Jang Young Jin, melalui keterangannya, Rabu (17/5/2023).

BACA JUGA: Potensinya Besar, RI Kembangkan Minyak Mentah Berbasis Rumput Laut

Menurutnya, industri rumput laut menjadi sangat potensial untuk dikembangkan, bahkan bisa menjadi pengganti minyak dan bahan baku plastik. Ke depan, Indonesia berharap dapat membuat tim gabungan untuk langsung melihat potensi rumput laut.

“Kami dapat bersama-sama berkunjung ke Buleleng, Bali pada Juli nanti,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula peluang kerja sama perbankan, asuransi, dan finansial. Luhut bilang telah bertemu dengan FSS Governor, Pak Lee Bokhyun dan mendapatkan lampu hijau untuk adanya kerja sama dengan Indonesia, seperti dengan KB Financial Group, Hana Financial Group, Mirae Asset, Woori Bank dan lainnya.

BACA JUGA: Ekspor Rumput Laut RI Hingga Oktober 2021 Tembus 159 Ribu Ton

Kemudian, dibahas juga tentang kerja sama ekosistem kendaraan listrik dan baterai lithium. Saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama yang baik dengan Hyundai Motor.

Luhut berharap agar perusahaan Korea Selatan dapat meningkatkan investasi di bidang terkait, khususnya untuk precursor dan katoda. 

“Nantinya, kita akan mampu mengekspor kendaraan yang diproduksi di Indonesia ke negara ASEAN, Australia, Afrika, dan semua negara setir kanan di dunia,” tuturnya.

Terakhir, dibahas juga mengenai potensi investasi di bidang Kesehatan dan bioteknologi. Beberapa pengembangan yang bisa dilakukan. Di antaranya untuk pelatihan pakar, new medicine co-developing, essential medicine product cooperation, dan inaugurasi rumah sakit internasional RS Ngoerah Bali dengan Sun Medical.

Nantinya, seluruh potensi kerja sama yang disampaikan diteruskan ke pihak terkait untuk ditindaklanjuti. Follow up meeting pun akan dilaksanakan dua bulan mendatang.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related